Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

24.000 Anjing Divaksin Bersama

Kompas.com - 16/02/2009, 13:38 WIB

PALANGKARAYA, SENIN — Provinsi Kalimantan Tengah menargetkan akan memvaksinasi massal sekitar 24.000 ekor anjing guna mencegah meluasnya kasus rabies.

"Upaya ini merupakan langkah preventif, karena setiap tahun kecenderungan jumlah kasus anjing positif rabies terus meningkat," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng, drh Supriyono, di Palangkaraya, Senin.

Pada tahun 2008, ditemukan sebanyak 32 kasus gigitan anjing positif rabies di wilayah Kalteng, naik sedikit dibandingkan pada tahun 2007 yang tercatat sebanyak 30 kasus anjing positif rabies.

Menurut Supriyono, jumlah target vaksinanasi 24.000 itu mencapai dua pertiga dari populasi anjing se-Kalteng yang sedikitnya diperkirakan lebih dari 36.000 ekor.

Sebagian besar di antara anjing itu merupakan jenis anjing liar dan semiliar, sedangkan sebagian lain merupakan jenis anjing piaraan untuk keperluan membantu warga berburu.

"Fokus upaya vaksinasi massal ada di daerah Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau, dan Palangkaraya, yang menjadi daerah endemis rabies," jelasnya.

Supriyono menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan meminta penambahan stok vaksin rabies untuk anjing sebanyak 17.000 dosis mengingat stok vaksin saat ini tersisa sebanyak 7.000 dosis.

"Tahun lalu upaya vaksinasi hanya mencapai 18.000 ekor, karena berbagai kendala di lapangan," jelasnya.

Sementara itu, Pulau Kalimantan yang selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah endemis penyakit rabies sebelumnya ditargetkan mampu terbebas dari penyakit menular mematikan itu pada tahun 2010 mendatang.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng Thampunah Sinseng menyatakan, komitmen yang telah ada antargubernur di empat Pemprov se-Kalimantan menargetkan pulau itu akan terbebas dari rabies dengan nol kasus pada hewan dan manusia pada 2010.
     
Menurut dia, potensi serangan rabies antardaerah di Kalteng kini semakin terbuka seiring semakin tingginya arus mobilitas penduduk dan terbuka akses jalur lintas-Kalimantan.

"Di Kalteng, penyakit rabies muncul di tahun 1978 di Kabupaten Barito Selatan yang diduga masuk melalui anjing yang dibawa dari Kalimantan Timur. Hingga sekarang, penyakit itu telah menyebar ke hampir semua kabupaten/kota di Kalteng," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com