Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Bermelamin Masih Ditemui di Pangkal Pinang

Kompas.com - 24/02/2009, 18:39 WIB

PANGKAL PINANG, SELASA — Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Pangkal Pinang, Senin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan menyita ratusan produk yang mengandung bahan kimia beracun (melamin) di sejumlah pusat perbelanjaan di kota itu.
     
"Ratusan produk yang mengandung zat kimia beracun (melamin) dan produk tidak terdaftar ditemukan pada sejumlah pusat perbelanjaan seperti supermarket Puncak dan beberapa toko makanan dan minuman di kawasan jalan Jenderal Sudirman dan Sungai Selan," kata Kepala BPOM Pangkal Pinang Edi Widianto, Apt, di Pangkal Pinang, Senin.

Ia menjelaskan, sidak digelar dalam upaya menindaklanjuti surat edaran peringatan Badan POM RI, No. O.02.02.53100317 tanggal 13 Januari 2009 lalu tentang daftar produk-produk yang diketahui positif mengandung melamin untuk ditarik dari peredaran.

"Di antara produk yang kami sita itu adalah produk bermerek Munchy’s Lexus, the sandwich calcium craker, dan Cherie Cream 250 gram dengan jumlah total sebanyak 17 bungkus," katanya.

Kemudian, katanya, produk merek Appolo Milk Chocolate, wyer cream 12 gram 12 potong sebanyak 62 bungkus dan juga menemukan beberapa produk yang tidak terdaftar.

"Seluruh makanan dan minuman yang mengandung melamin itu sudah kami tarik dan dilarang beredar karena membahayakan konsumen," katanya.

Ia menjelaskan, melamin adalah adalah zat kimia berbahaya yang sangat dilarang digunakan pada makanan. "Melamin biasanya digunakan untuk pembuatan plastik, lem, dan pupuk. Kandungan senyawa organik bersifat basa dan memiliki kandungan nitrogen sampai 66 persen sehingga menjadikan bahan ini sangat berbahaya," katanya.
    
Ia mengatakan, otoritas pengawas obat dan makanan di seluruh negara telah melarang penggunaan melamin ke dalam makanan karena zat melamin yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal, berkurangnya produksi urine, dan tekanan darah tinggi karena melamin tidak dapat diproses di dalam tubuh.

Sementara itu, Manajer Operasional Supermarket Puncak Bambang mengatakan, mendukung sidak yang dilakukan pihak BPOM agar ke depan lebih berhati-hati membeli produk makanan untuk dijual di pusat perbelanjaannya.

"Ke depannya kami akan lebih waspada terhadap setiap produk yang masuk ke Puncak dan kami siap bekerja sama dengan BPOM dalam hal ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com