Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gigit Orang, Monyet Dimusnahkan, Otak Diperiksa

Kompas.com - 14/04/2009, 17:52 WIB

JAMBI, KOMPAS.com — Monyet (Macacca fascicularis) yang menggigit dua anak kecil di Desa Aur Duri, Kecamatan Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Jambi, akhirnya dimusnahkan tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi dan Kepolisian Resor Kerinci. Sampel otak monyet selanjutnya dikirim ke Balai Penyidikan Penyakit Hewan atau BPPH Wilayah II Bukittinggi, Selasa (14/4).

"Hasil pemeriksaan otak monyet baru dapat kami ketahui 20 April nanti," ujar Arsyad, staf BKSDA Jambi wilayah Bangko-Kerinci.

Ditambahkan Kepala BKSDA Provinsi Jambi Didy Wurjanto, pemeriksaan sampel otak sangat diperlukan supaya pihaknya dapat memastikan apabila monyet yang menyerang manusia tersebut sebelumnya terinfeksi rabies atau tidak. Jika ternyata terinfeksi rabies, BKSDA selanjutnya akan melaksanakan pemusnahan massal kelompok monyet di satu lokasi tersebut. Ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit rabies pada manusia.

Sebagaimana diketahui, dua korban serangan monyet adalah Anisa Sri Hasanah, yang digigit pada bagian kaki. Akibatnya, Anisa yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Mayjen A Thalib, Sungai Penuh, Kerinci, harus dioperasi dan mendapat 48 jahitan. Sebelumnya, Roni (2,5), warga Desa Pulung Raya, Sungai Penuh, juga terkena gigitan monyet, dan mendapat 15 jahitan pada bagian kepala.

Menurut Didy, monyet tergolong satwa liar. Jika keberadaannya menjangkau habitat manusia dan mengganggu ketenteraman manusia setempat, monyet dapat dibunuh, apalagi jika monyet tersebut membawa sumber penyakit yang dapat menyebar ke manusia.

dr Ihwan, spesialis bedah RSU Mayjen A Thalib yang menangani pasien korban gigitan monyet, mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa korban terinfeksi rabies. Namun, pihaknya perlu melihat perkembangan kesehatan korban dalam pekan ini. "Jika terjadi perubahan sikap dan tingkah laku pada korban, misalnya dia menjadi agresif dan suka menggigit-gigit benda, bisa diduga kuat, korban terinfeksi rabies," ujarnya. Pihaknya sejauh ini telah memberi penanganan infeksi dan antitetanus terhadap korban. Korban juga telah dipulangkan dari rumah sakit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com