Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Obat Tertekan Isu Obat Palsu

Kompas.com - 12/05/2009, 20:47 WIB

KOMPAS.com — "Ada obat generik? Ini asli atau palsu?" demikian pertanyaan dari seorang calon pembeli kepada pemilik "Apotek Rakyat", di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.

Pertanyaan wanita paruh baya itu ditanggapi sebagai hal yang wajar oleh pemilik kios obat itu karena masyarakat tidak mau ambil risiko seperti keracunan setelah mengonsumsi obat.

"Kami menyadari bahwa pertanyaan apakah obat itu asli atau palsu dari masyarakat sebenarnya sebagai bentuk kekhawatiran setelah beredarnya obat palsu," kata Deri (34), pemilik "Apotek Rakyat" di pasar tersebut.

Sebutan "Apotek Rakyat" itu ditujukan pada kios-kios penjual obat yang ada di Pasar Pramuka.

Menurut dia, pedagang tetap memberi pelayanan kepada setiap pembeli obat meski terkadang pertanyaan seperti itu sangat menyakitkan.

"Yang namanya cari makan ya harus sabar. Saya meyakinkan kepada calon pembeli bahwa obat ini asli, kalau tidak maka bisa dikembalikan. Sampai saat ini belum ada orang yang mengembalikan obat saya setelah membelinya," ujar Deri.

Namun, kata dia, para pedagang kios obat di Pasar Pramuka itu juga menyadari ada segelintir pedagang nakal yang menjual obat palsu dan kedaluwarsa.

"Kalau memang ada juga pedagang nakal, ya kami pasti terkena getahnya. Tapi, itu semua ada pihak yang menindaknya," kata pedagang lainnya.

Deri mengakui, isu peredaran obat palsu sempat menurunkan omzet penjualan mencapai sekitar 50 persen.

"Memang terjadi penurunan penjualan sekitar 50 persen dibanding sebelum isu beredarnya obat palsu. Tapi saya tidak bisa menyebutkan berapa jumlah rupiahnya yang menurun sebab hitungan itu relatif," kata dia.

Para pedagang mengatakan, obat yang dipasarkan di Pasar Pramuka itu lebih murah dibanding yang dijual di tempat lain.

Di Pasar Pramuka, para pedagang menjual obat untuk berbagai jenis penyakit dan jenisnya ada generik atau paten produk impor serta lokal.

Aktivitas perdagangan di Pasar Pramuka berjalan normal setiap harinya. Di pasar tersebut juga ada pasar burung dengan jumlah kios mencapai ratusan unit.

Obat-obatan yang diperdagangkan di Pasar Pramuka itu tidak hanya dalam jumlah kecil (eceran), tetapi juga grosir. Alat kesehatan juga diperdagangkan di kompleks pertokoan berlantai empat di pasar tersebut.

Para pekerja terlihat sibuk mengepak obat-obatan yang telah dibeli pedagang dari luar Jakarta, seperti Bandung, Semarang, Surabaya, dan Pulau Sumatera.

Di Pasar Pramuka itu terdapat sebanyak 403 kios dengan jumlah pekerja tidak kurang dari 1.000 orang.
         
Bantah
Supervisor Pasar Pramuka, Sabandri Tanjung, mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jakarta Timur akan menindak tegas jika ditemukan adanya pedagang nakal yang menjual obat palsu.

"Kami komit dengan aturan yang melarang keras beredarnya obat palsu di Pasar Pramuka. Pada April 2009, ada tiga toko yang disegel karena ditemukan menjual obat palsu," katanya.

Merebaknya isu peredaran obat palsu baik impor maupun lokal telah berdampak menurunnya omzet penjualan di Pasar Pramuka, beberapa bulan lalu.

"Namun, Alhamdulillah, omzet penjualan dalam dua bulan terakhir berangsur membaik," kata Sabandri.    

Merebaknya isu peredaran obat palsu tersebut menyusul temuan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Surabaya, beberapa bulan lalu.

"Saya juga tidak pungkiri bahwa di Pasar Pramuka kemungkinan ada beredarnya obat palsu, tapi kami komit menegakkan aturan dan jika ditemukan akan ditindak tegas," tegasnya.

Bahkan, Sabandri telah mengimbau agar para pedagang obat di Pasar Pramuka untuk melakukan pertemuan di antara mereka guna membahas berbagai permasalahan yang mereka hadapi.

Aldi, pengurus pedagang obat Pasar Pramuka, mengakui bahwa merebaknya isu peredaran obat palsu tersebut sangat merugikan pemilik kios obat.

Selain omzet penjualan menurun, baik bagi eceran maupun grosir, pengunjung ke pasar obat Pasar Pramuka juga berkurang dalam beberapa bulan terakhir.

Namun, kata Aldi, pedagang tetap optimistis bahwa perdagangan obat di Pasar Pramuka akan kembali membaik pada masa mendatang.

"Saya optimistis, citra negatif dari masyarakat terhadap pedagang obat akan terus membaik dengan catatan kami para pedagang di sini juga bersama-sama untuk memperbaikinya," kata dia.

Menurut dia, setiap kios obat di Pasar Pramuka itu resmi karena dilengkapi dengan perizinan yang dikeluarkan pemerintah melalui instasi terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com