Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duh, Penderita Diare Mencapai Ribuan Tiap Tahun!

Kompas.com - 28/05/2009, 22:18 WIB

GORONTALO, KOMPAS.com - Jumlah penderita diare Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo mencapai 6.000 orang setiap tahun.
     
"Pada 2007, penderita diare di Kota Gorontalo 6.483 orang, sedang pada 2008 mencapai 6.356," kata dr. Boby Harun Oko, kepala Sub Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Kamis.

Pihaknya memprediksikan, jumlah penderita diare pada 2009 akan mencapai di atas 6.000 kasus.

"Pada triwulan pertama 2009, yakni sejak Januari hingga Maret saja, jumlah penderita yang berhasil kami data sudah mencapai 1.506 kasus, satu orang di antaranya bahkan meninggal dunia, ini tidak terjadi pada tahun-tahun sebelumnya," kata dia.
    
Pihaknya menduga melonjaknya kasus diare di wilayah itu disebabkan gaya hidup dan perilaku masyarakat yang mengabaikan kebersihan.

"Kota Gorontalo bukan wilayah yang krisis akan air bersih, namun masih banyak warga yang tidak mencuci tangan ketika hendak makan, atau tidak membersihkan tangan dengan sabun  setelah buang air besar," kata dia.

Penyakit diare masih sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat.
     
Namun dengan tatalaksana diare yang cepat, tepat dan bermutu kematian dapat ditekan seminimal mungkin.
    
Diare adalah penyakit dengan tanda terjadi perubahan bentuk dan konsistensi tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi buang air besar berak lebih dari biasanya, yaitu tiga kali atau lebih dalam sehari.
     
Faktor yang mempengaruhi diare adalah lingkungan, gizi, kependudukan, pendidikan, sosial dan ekonomi serta perilaku masyarakat.
    
Diare dapat disebabkan oleh bakteri, virus, parasit (jamur, cacing, protozoa), keracunan makanan/minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia, kurang gizi, alergi terhadap susu dan immuno defisiensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com