Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Peduli Kanker Serviks Berbagai Dukungan Moral

Kompas.com - 24/07/2009, 16:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Fakta menyebutkan, kanker serviks merupakan kanker yang paling banyak diderita dan jadi pembunuh nomor satu kaum hawa di Indonesia. Setidaknya Setiap 1 jam, wanita Indonesia meregang nyawa akibat penyakit ini. Sementara dunia kehilangan seorang perempuan dalam kurun waktu 2 menit karena penyakit serupa.

Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus Human Papilloma Virus. Menurut data di RSCM Jakarta, setiap hari setidaknya ada 10-50 pasien kanker serviks atau leher rahim yang melakukan rawat jalan.

"Sebagai tenaga medis kami melihat bahwa kebanyakan pasien datang saat penyakit sudah dalam stadium lanjut," kata dr.Laila Nuranna, Sp.OG (K), dari Divisi Onkologi Ginekologi Departemen Obstetri Ginekologi, RSCM/FKUI.

Peningkatan jumlah penderita kanker serviks per tahunnya, membuat lembaga Perempuan Peduli Kanker Serviks(PPKS), lebih gencar dalam mengupayakan kampanye  kanker serviks di masyarakat.

Salah satunya dengan membuat program supportive untuk penderita kanker serviks berupa dukungan moral secara langsung kepada para penderita."Acara ini untuk memberikan dukungan moral agar mereka bangkit dan tidak menyerah." kata Dr.Melissa S. Luwia, Ketua II Pelayanan Sosial Yayasan Kanker Indonesia.

Kanker serviks bukan hanya menimbulkan beban kesehatan, tapi juga emosional dan ekonomi. Bukan hanya bagi penderitanya, tapi juga berdampak pada seluruh keluarganya karena penyakit ini sering menjangkiti dan membunuh perempuan di usia produktif (30-50 tahun). Di Usia tersebut umumnya perempuan memiliki tanggung jawab ekonomi dan sosial terhadap anak-anak dan anggota keluarga lainnya.

Senada dengan Dr.Melissa, Retno, salah seorang surviver yang berhasil mengalahkan penyakit ini 7 tahun lalu mengatakan," Saya bersyukur karena dapat menjangkau banyak orang. Artinya lebih ke bawah dapat lebih bersosialisasi. Kan, berbeda, ya, kalau bicara dari hati ke hati. Beda bila yang bicara dokter," ucap Retno

Lewat acara tersebut, diharapkan dapat menjangkau para penderita maupun non penderita untuk memberikan informasi pencegahan penyakit ini."Sebenarnya penyakit ini dapat dicegah melalui deteksi dini (IVA dan pap smear) dan vaksinasi yang saat ini menjangkau lebih banyak perempuan." papar dr. Laila

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com