KOMPAS.com - Kekebalan tubuh Anda bekerja dalam jaringan yang saling terintegrasi.
Mengutip Cleveland Clinic, fungsi sistem kekebalan tubuh adalah untuk melindungi Anda dari jutaan bakteri berbahaya, mikroba, virus, racun, dan parasit, yang menyerang dengan menunggu bukaan mulut dan hidung Anda serta kerusakan pada kulit Anda.
Jika penyusup yang tidak diinginkan ini masuk ke dalam tubuh Anda, sistem kekebalan tubuh Anda akan bekerja, mengirimkan pertahanan dalam darah, organ, otot, atau tulang Anda.
Oleh karena itu, sistem kekebalan tubuh sangat penting untuk kelangsungan hidup.
Namun, terkadang sistem kekebalan tubuh Anda menjadi terlalu aktif dan saat itulah masalah akan terjadi.
Baca juga: 10 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum Beserta Gejalanya
Sistem imun yang terlalu aktif berarti tubuh Anda tidak dapat membedakan mana yang baik (sel sehat) dan mana yang jahat.
Jadi, mereka bereaksi berlebihan, menyerang, dan merusak jaringan sehat secara tidak sengaja. Bahkan, mungkin terus menyerang setelah berhasil menyingkirkan sel sehat.
“Dalam banyak kasus, sistem kekebalan yang bereaksi berlebihan sama berbahayanya dengan sistem kekebalan yang berhenti bekerja,” kata ahli reumatologi Leonard Calabrese, DO.
Pada dasarnya, ini berarti sistem kekebalan tubuh Anda telah berbalik melawan Anda dan hal ini dapat menyebabkan kondisi autoimun yang serius.
Kondisi ini disebut sebagai penyakit autoimun.
Baca juga: Kenali Apa Itu Penyakit Autoimun dan Ciri-cirinya
Mengutip Johns Hopkins Medicine, penyakit autoimun terjadi ketika sistem pertahanan alami tubuh tidak dapat membedakan antara sel sendiri dan sel asing, sehingga menyebabkan tubuh secara keliru menyerang sel normal.
Ada lebih dari 80 jenis penyakit autoimun yang menyerang berbagai bagian tubuh.
Kondisi autoimun contohnya:
Baca juga: Apa Penyebab Penyakit Autoimun? Ini Penjelasannya...
Dikutip dari Johns Hopkins Medicine, gejala penyakit autoimun berbeda-beda tergantung jenisnya.
Namun, gejala sistem kekebalan tubuh terlalu aktif secara umum meliputi berikut: