Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Jumat dan Sabtu Tidak Ada Nasi di Manado

Kompas.com - 09/11/2009, 19:34 WIB

MANADO, KOMPAS.com - Peringatan Hari Pangan Nasional ke 29 di Provinsi Sulawesi Utara, digelar dalam bentuk apel serta pencanangan gerakan pemanfaatan pangan lokal tanpa nasi.

"Pencanangan hari gerakan pemanfaatan pangan lokal tersebut dimulai dengan Jumat Sabtu tanpa nasi yang dilakukan di Manado dikhususkan untuk hari Jumat dan Sabtu di seluruh kabupaten dan Kota," kata Sekda Provinsi Sulut, Robby Mamuaja di Manado, Senin (9/11).

Karena itu pemerintah di 15 kabupaten dan Kota di Sulut diwajibkan terus melakukan sosialisasi pangan lokal di daerahnya masing-masing agar bisa mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan nasi dan lebih fokus pada pangan lokal.

Pangan lokal yang terus disosialisasikan itu antara lain, jagung, singkong, talas, pisang dan sagu, yang banyak digunakan masyarakat Bolaang Mongondow, Minahasa, Sangihe, Talaud dan Sitaro dan wajib diutamakan di setiap acara penting kabupaten dan kota.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Sulut, Frist Kaunang mengatakan, dengan mengurangi ketergantungan pada pangan yang berasal dari beras dan tepung, maka Sulut bisa berhemat kebutuhan beras 10-12 persen setiap tahunnya.

"Masyarakat Sulut membutuhkan beras sekitar 21 ribu sampai 22 ribu ton perbulan atau 554 ribu ton setiap tahun, karena itu kita memerlukan pangan alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras," kata Kaunang.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Manado, Jopie Sondakh mengatakan, untuk Kota Manado gerakan hari tanpa nasi pada Jumat Sabtu bukannya meniadakan nasi sama sekali, tetapi hanya mengurangi konsumsi pada akhir pekan.

"Jika biasanya kita mengkonsumsi nasi tiga sampai empat kali sehari, pada akhir pekan harus dikurangi sampai satu kali saja dan lainnya digantikan dengan menggunakan pangan olahan seperti nasi jagung, singkong atau pisang karena kadar karbohidratnya sama dengan nasi," kata Sondakh.

Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Manado akan melakukan sosialisasi terus menerus untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya penggunaan pangan lokal, karena hal tersebut juga akan memberikan keuntungan bagi seluruh masyarakat sebab pangan yang digunakan itu beragam bergizi dan berimbang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com