Solusi:
Bagi ibu rumah tangga yang banyak diam di rumah, beraktivitaslah! Jangan hanya tidur-tiduran, nonton sinetron dan mengemil. Peran lingkungan tentu amat dibutuhkan untuk memotivasi ibu agar banyak bergerak. Ingat, perilaku semasa hamil juga merupakan cara mendidik anak sejak janin. Jangan sampai perilaku malas ibu berdampak pada pola asuh kelak.
* Tidak mau dekat-dekat suami
Ada ibu hamil yang merasa mual bila mencium bau suami. Dengan alasan itu, ia tidak mau tidur seranjang atau kalaupun tidur berbalikan badan. Penyebabnya? Jangan-jangan ada masalah komunikasi dengan pasangan yang terpendam. Di bawah sadar, mungkin lo ada kebiasaan suami yang tidak ibu sukai. Misal, suami suka mengorok kalau tidur, pulang kantor tidak langsung bersih-bersih dan sebagainya. Tanpa disadari ketidaksukaan tersebut tercetus jadi perilaku "aneh" saat ibu hamil
Solusi:
Tentu tidak benar bila selagi hamil ibu menjauhi suami. Jadi, komunikasikan apa yang menjadi keinginan dan harapan ibu agar merasa nyaman. Bukankah kehadiran anak dalam kandungan juga hasil kerja sama berdua? Belajarlah untuk menerima kekurangan dan kelebihan pasangan dan belajarlah untuk saling memahami.
* Merasa sebal dan tak ingin ketemu mertua
Lihat kembali pada awal hubungan ibu dengan mertua selama ini. Apakah ada ketidakcocokan yang disebabkan mertua terlalu intervensi, terlalu cerewet dan sebagainya. Sikap mertua yang tidak berkenan di hati selama ini bisa tercetus jadi perilaku "aneh" selagi hamil. Memang dapat dipahami karena kondisi kehamilan yang cukup sensitif.
Solusi:
Sekali lagi, komunikasi merupakan jalan terbaik. Katakan secara baik-baik apa yang menjadi keinginan dan harapan ibu. Misalnya, ingin mandiri dengan pindah dari rumah mertua. Pengertian dari pihak mertua juga tentu diperlukan. Untuk itu carilah win-win solution yang terbaik.