Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjadi Ibu Setelah 18 Kali Keguguran

Kompas.com - 22/02/2010, 13:35 WIB

KOMPAS.com - Menjadi ibu adalah harapan setiap perempuan, tak terkecuali Angie Baker (33). Perempuan yang tinggal di Birghton, Inggris ini sudah 18 kali hamil namun semuanya berakhir dengan keguguran. 13 tahun kemudian sejak kehamilan pertamanya ia berhasil melahirkan bayi perempuan, Raiya.

"Raiya adalah sebuah keajaiban. Saya tidak bisa menjelaskan perasaan saya, tapi ini seperti mimpi... Buat saya Raiya sangat sempurna," kata Baker yang tak pernah putus harapan untuk memiliki bayi dari rahimnya.

Ia menceritakan, kehamilannya yang ke-19 ini berkat terapi yang diberikan Dr.Hasan Shehata dari St.Helier University Hospitals NHS Trust, Surrey, Inggris. Menurut hasil pemeriksaan, Baker memiliki kadar subtipe sel darah putih yang tinggi, yang disebut juga "pembunuh alami" yang bertugas untuk melindungi tubuh dari serangan virus.

Karena sel "pembunuh alami" dalam tubuh Baker terlalu agresif, bukannya melindungi, janin di rahim dianggap sebagai benda asing dan diserang. Dr.Shehata lalu melakukan terapi menggunakan steroid. Terapi yang dilakukan Dr.Shehata termasuk pionir karena dimulai sebelum terjadi pembuahan dan dosisnya lebih tinggi dibanding terapi lainnya.

Sebenarnya Baker berhasil hamil untuk ke-18 kalinya. Namun diketahui bahwa ia menderita diabetes dan memiliki kadar gula darah terlalu tinggi akibat steroid dalam pengobatan untuk keguguran sebelumnya. Untunglah Dr.Shehata mampu menyeimbangkan kadar insulinnya dan kehamilannya yang ke-19 berjalan lancar.

Keguguran berulang dapat menimbulkan tekanan mental dan rasa trauma bagi pasangan. "Banyak orang yang akhirnya menyerah setelah mengalami keguguran. Namun Baker selalu tersenyum dan itu membuat perjuangannya terasa lebih ringan," puji Dr.Shehata.

Dia menjelaskan, tingginya jumlah sel darah putih sering dialami oleh pasien keguguran berulang. Ia bersama enam dokter lain telah menangani 1000 pasien keguguran berulang sejak tahun 2004 dan 80 persennya berhasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com