Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susahnya Berhenti Merokok

Kompas.com - 24/03/2010, 14:16 WIB

Statistik kematian akibat rokok pun terus meningkat. Banyak analisis ilmiah membuktikan bahwa sebagian besar anak muda yang merokok telah menjelma menjadi one step to drug. Kecanduan merokok adalah awal dari kecanduan ke barang adiktif yang lain semacam narkoba. Oleh karena itu, jangan heran jika kini rokok telah menjadi public enemy (musuh bersama) masyarakat dunia.

Dalam konteks oposisi biner yang demikian, sikap bijak dan tegas pemerintah amat diperlukan dan dinantikan. Karena dengan sikap yang serba gamang seperti selama ini, Indonesia cenderung menjadi obyek atau korban politik rokok internasional. Di tengah segala problem kemiskinan, wajar sajarokok terus tumbuh dan ber-kembang di Indonesia. Perusahaan rokok transnasional menjadikan Indonesia sebagai pasar empuk.

Maka harus segera ada perencanaan yang matang dan strategik untuk menuju mimpi bebas rokok. Alih fungsi lahan tembakau di Jatim yang mencapai 110.000 hektar menjadi lahan produktif lainnya adalah jadwal awal yang harus diperhatikan. Selanjutnya adalah perencanaan alternatif terhadap para pekerja pabrik dan lingkup distribusi rokok jika pabrik rokok harus dihentikan operasionalnya. Lantas alternatif penerimaan negara sebagai pengganti cukai rokok.

Menolak rokok dan dana dari bisnis rokok membutuhkan energi dan sekaligus pengorbanan yang luar biasa. Susah memang. Sebagaimana susahnya seorang perokok ketika harus berhenti merokok. Mochtar W Oetomo Staf Pengajar FISIP Universitas Trunojoyo Madura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com