Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuras Racun dengan Asparagus

Kompas.com - 11/05/2010, 10:11 WIB

Sifat Diuretik
Asparagus dapat disajikan panas ataupun dingin. Namun, pada proses pengolahan sebaiknya hindari peralatan masak yang menggunakan besi karena kandungan tanin akan bereaksi dengan besi dan menyebabkan perubahan warna pada asparagus.
Asparagus yang baik mempunyai bentuk melingkar. Asparagus putih mempunyai flavor yang lebih lembut dibandingkan dengan asparagus hijau. Di pasaran saat ini juga terdapat asparagus ungu yang lebih terasa seperti buah dibanding asparagus putih maupun hijau.

Untuk menghasilkan flavor yang terbaik, konsumsi asparagus sebaiknya dilakukan sehari atau dua hari setelah dibeli. Asparagus sebaiknya disimpan dalam refrigerator (lemari pendingin). Hindari pencahayaan lampu atau sinar matahari saat penyimpanan karena akan merusak struktur asam folat pada asparagus.

Asparagus mempunyai sifat diuretik yang sangat baik. Hal itu disebabkan kandungan asam amino asparagin di dalamnya. Sifat diuretik tersebut dapat dimanfaatkan untuk menguras komponen toksik (racun) yang ada di dalam tubuh, yaitu melalui urin.  

Namun, konsumsi asparagus berlebih dapat menyebabkan urin (air kencing) menjadi berbau tidak sedap. Hal itu disebabkan kombinasi methyl mercaptan dengan S-methyl-thioacrylate dan S-methyl-3- (methylthio)thiopropionate.

Penderita gout atau asam urat disarankan untuk tidak mengonsumsi asapargus secara berlebihan. Hal itu disebabkan kandungan purinnya yang cukup tinggi.

Sahabat Hati
Asparagus juga diunggulkan sebagai bahan pangan yang kaya akan triptofan, vitamin B1, B2, B3, B6, mangan, serat pangan, tembaga, fosfor, kalium, dan protein (kategori very good). Kandungan gizi lain yang cukup potensial adalah besi, seng, magnesium, selenium, dan kalsium (kategori good).  

Asparagus kaya akan triptofan yang biasanya banyak terdapat pada produk hewani, seperti daging dan telur. Triptofan merupakan asam amino penghasil serotonin, yaitu suatu hormon untuk mengendurkan saraf pada pusat otak. Itulah sebabnya, serotonin juga sering disebut sebagai hormon penidur.

Triptofan juga berfungsi untuk mengubah suasana hati, yakni makanan yang masuk ke dalam tubuh memiliki reaksi kimia yang dapat memengaruhi perasaan yang diproduksi otak. Bila perasaan positif, hidup pun jauh lebih bahagia.

Selain itu, asparagus juga kaya akan vitamin B kompleks dan sejumlah mineral yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Kandungan seratnya juga tergolong dalam kategori sangat baik.

Serat mempunyai manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan menghambat penyerapan lemak atau kolesterol dalam usus besar, sehingga kadar kolesterol dalam darah tidak meningkat. @

Prof DR. Made Astawan
Ahli Teknologi Pangan dan Gizi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com