Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegagan Pembawa Umur Panjang

Kompas.com - 14/05/2010, 08:55 WIB

Asiatosida berfungsi memperbaiki sel-sel kulit, stimulasi pertumbuhan kuku, rambut, dan jaringan ikat. Dosis tinggi dari glikosida saponin akan menghasilkan efek pereda nyeri. Saponinnya bermanfaat memengaruhi kolagen, misalnya dalam menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan.

Perpanjang usia
Manfaat yang berkaitan dengan fungsi saraf dan otak telah dibuktikan lewat berbagai penelitian. Sebanyak 30 pasien anak-anak yang menderita lemah mental menunjukkan kemajuan cukup berarti setelah diberi ramuan centella selama 12 minggu. Sebanyak enam pasien sirosis hati menunjukkan perbaikan (kecuali yang kronis) setelah dua bulan meminumnya.

Penelitian lain menunjukkan, berbagai penyakit, seperti skleroderma, gangguan pembuluh vena, dan gangguan pencernaan, rata-rata dapat disembuhkan dengan ramuan itu hingga 80 persen setelah 2-18 bulan. Pada orang dewasa dan tua, penggunaan centella sangat baik untuk membantu memperkuat daya kerja otak, meningkatkan memori, dan menanggulangi kelelahan.

Centella juga bermanfaat bagi anak-anak dengan attention deficit disorder (ADD). Ini karena adanya efek stimulasi pada bagian otak sehingga meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih konsentrasi dan fokus. Di samping itu juga mempunyai efek rileksasi pada sistem saraf yang overaktif.

Dalam pengobatan Ayurveda di India, tanaman ini dikenal sebagai herba awet muda dan memperpanjang usia. Hal ini terbukti dari pengamatan, gajah yang kita kenal memiliki umur panjang karena satwa ini makan banyak centella. Bahan aktif dalam daun pegagan masih baik, dalam keadaan segar dan kering.

Tertarik melirik pegagan? Jika mau melengkapi koleksi apotek hidup Anda, perawatannya tak sulit, kok. Tinggal ditanam di pot yang agak lebar karena pegagan tumbuh menjalar. 

Meramu si daun mangkuk
Meski memiliki sebutan beragam seperti kos tekosan (Madura), pagaga (Makassar), tungke (Bugis), kori-kori (Halmahera), dan kolotidi manora (Ternate), pegagan sering disebut si daun mangkuk karena bentuknya cekung seperti mangkuk. Selain dapat dibuat urap atau sayur, pegagan juga dapat dikeringkan untuk dijadikan teh herba. Hebatnya lagi, daun pegagan tidak pahit, jadi masih bisa diterima lidah anak-anak.

Berikut beberapa contoh ramuannya.

Urap atau sayur panjang umur
-    Ambil duan pegagan segar secukupnya (dapat ditambah batangnya), lalu siapkan bahan lain untuk dibuat urap atau sayuran. Intinya daun pegagan dan batangnya dapat berdiri sendiri atau dicampur sayuran lain.

Minuman sehat
-    Ambil daun pegagan yang telah dikeringkan kurang lebih 10 gram (untuk orang dewasa) atau 2,5 gram (anak-anak). Rebus dengan tiga gelas air hingga matang. Agar terasa manis dapat ditambah gula batu. Sebagai minuman penghangat dapat ditambahkan susu.

Jus
-    Ambil daun pegagan segar segenggam tangan orang dewasa, campur dengan air secukupnya. Dapat ditambah buah lain, kemudian masukkan ke blender. Jika perlu, tambahkan gula, susu, atau madu agar terasa manis. Blender sampai halus dan siap disajikan dengan menambahkan es. @ Ken Lalang Handita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau