Perhatian terhadap gangguan psikosomatik sudah cukup lama. Sekitar tahun 1960 Prof Aulia mendirikan poliklinik psikosomatik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Poliklinik ini b menerima pasien yang telah mengembara ke berbagai dokter dengan keluhan yang berbeda-beda. Keluhan dapat berupa keluhan jantung, saluran cerna, saluran napas, dan lain-lain. Keluhan tersebut berganti-ganti dari satu sistem ke sistem yang lain. Keluhan tersebut biasanya ada hubungannya dengan emosi. Juga didapatkan adanya ketidakseimbangan susunan saraf otonom, misalnya banyak keringat, berdebar-debar.
Perasaan negatif
Titik tolak keluhan tersebut biasanya adalah perasaan negatif. Gejala timbul biasanya juga didahului oleh faktor pencetus, seperti kehilangan orang yang amat dicintai. Sudah tentu ada faktor predisposisi yang menyebabkan pasien rentan mengalami gangguan psikosomatik ini.
Saya masih ingat, Prof Aulia melukiskan kasus-kasus yang menarik di surat kabar yang menggambarkan gangguan psikosomatik ini. Meski waktu itu saya masih duduk di sekolah menengah, karena tulisan beliau mudah dimengerti, sedikit banyak saya juga memahami arti gangguan psikosomatik. Namun, untuk mampu mendiagnosis gangguan psikosomatik diperlukan pendidikan, diharapkan dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, maupun dokter spesialis jiwa akan dapat mendiagnosis penyakit ini.
Biasanya, dokter umum dan dokter spesialis penyakit dalam akan mengatasi kelainan emosi yang bersifat superfisial dengan psikoterapi suportif. Kelainan kejiwaan yang lebih dalam memerlukan penanganan dokter spesialis jiwa. Dokter juga biasanya memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengutarakan konflik yang dialaminya dengan mengutarakan kesusahan, kesedihan, atau kemalangannya. Dokter mendengarkan dengan sungguh-sungguh keluhan tersebut dan menanggapinya.
Upaya ventilasi dapat meringankan penderita. Jadi, gangguan psikosomatik pada umumnya diterapi dengan tiga cara: 1. terapi somatik atau simtomatik, 2. psikoterapi atau sosioterapi, dan 3. psikofarmakoterapi.
Pada penatalaksanaan kasus psikosomatik, terapi somatik saja bisanya tidak akan menyembuhkan keluhan karena diperlukan juga psikoterapi untuk menganalisis dan memengaruhi struktur kepribadian. Penatalaksanaan gangguan psikosomatik memerlukan waktu yang lama. Hubungan dokter dan pasien yang baik akan banyak membantu mencapai kesembuhan.
Saya gembira bahwa keluhan ibu Anda telah teridentifikasi dengan baik. Karena itu, saya anjurkan Anda meneruskan terapi kepada dokter yang selama ini telah mengobati ibu Anda. Sudah tentu Anda dapat mendiskusikan kepada dokter tersebut keperluan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis lain, seperti dokter spesialis jiwa. Namun, saya percaya, penyembuhan ibu Anda akan dapat dibantu dengan dukungan keluarga, terutama Anda dan adik Anda.
Dr Samsuridjal Djauzi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.