Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budidaya Tanaman Obat Lemah

Kompas.com - 29/07/2010, 03:32 WIB

Jakarta, Kompas - Minat masyarakat membudidayakan tanaman obat masih lemah. Padahal, Indonesia memiliki sedikitnya 940 jenis tanaman obat yang tumbuh liar di hutan.

Saat membuka lokakarya Tanaman Obat Indonesia di Jakarta, Rabu (28/7), Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, pengelolaan tanaman obat dari kawasan hutan dengan budidaya akan bermanfaat bagi kelestarian lingkungan.

”Hutan Indonesia memiliki keanekaragaman terbesar dunia, terutama tanaman untuk obat- obatan. Meskipun sangat potensial untuk dibudidayakan, pemanfaatan tanaman obat belum optimal,” ujar Zulkifli.

Jenis tumbuhan

Kawasan hutan Indonesia memiliki 30.000 jenis tumbuhan dari 40.000 jenis tumbuhan yang ada di dunia. Dari seluruh tanaman obat di Asia, 90 persen di antaranya tumbuh di Indonesia.

Walau demikian, menurut Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman Kementerian Kehutanan Bambang Tri Hartono, baru 22 persen tanaman bahan baku obat berasal dari kegiatan budidaya. Adapun 78 persen lagi dipasok dari eksploitasi tanaman obat liar di kawasan hutan.

”Ternyata ada keengganan (masyarakat) membudidayakan tanaman obat karena harganya menjadi lebih mahal daripada yang diambil langsung dari hutan alam. Padahal, budidaya akan membuat tanaman obat dan kawasan hutan menjadi lebih lestari,” ujar Bambang.

Menurut dia, sedikitnya 10.000 industri obat tradisional dan puluhan industri jamu berskala besar membutuhkan pasokan bahan baku tanaman. Namun, kegiatan budidaya belum mampu memenuhi kebutuhan bahan baku industri.

Lokakarya diharapkan dapat membangun jaringan kerja pembudidayaan dan pelestarian hutan untuk meningkatkan volume produksi.

Ketua Koperasi Jamu Indonesia Suwarsi Murtejo mengatakan, kegiatan budidaya membutuhkan industri kecil penyerap tanaman obat. Namun, perizinan yang rumit dan mahal membuat pertumbuhan industri kecil berbahan baku tanaman obat lamban.

Menurut petani tanaman obat dari Jawa Timur, Ikhwan, kegiatan budidaya berhasil apabila ada produsen obat tradisional yang mendampingi proses produksi dan menjamin pembelian hasil panen petani. (ham)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com