KOMPAS.com - Jangan ragu untuk memegang tanah dan meremasnya. Manfaat berkotor-kotor sedikit ternyata sangat banyak, mulai dari membuat mood lebih baik, hingga meningkatkan daya tahan tubuh.
Para ahli sejak lama sudah mengetahui bahwa gaya hidup yang tidak terlalu bersih bermanfaat. Terbukti bagaimana orang yang tumbuh besar di lingkungan peternakan atau pertanian memiliki angka kejadian penyakit asma, alergi, atau penyakit pencernaan Crohn yang lebih rendah. Ini karena mereka terpapar oleh berbagai jenis mikroba.
Di tahun 1970-an para peneliti bahkan menemukan bahwa bakteri yang hidup di tanah, yang disebut Mycobacterium vaccae, memiliki efek anti-inflamasi pada otak manusia, termasuk menurunkan stres dan meningkatkan respons kekebalan kita.
Dalam beberapa tahun terakhir juga muncul ledakan minat yang besar terhadap mikrobioma manusia. Konsumsi probiotik, makanan yang mengadung kultur hidup, bahkan produk kecantikan juga mengandung bakteri baik.
Baca juga: 7 Tanda Kesehatan Usus Bermasalah
Pada saat yang sama para peneliti juga mengungkap peran penting mikroba pada kesehatan fisik dan mental.
"Ketika kita menyentuh tanah atau berada di alam terbuka, kita menghirup jumlah mikroba yang sangat beragam," kata profesor kesehatan integratif Christopher A Lowry.
Penelitian di Finlandia juga menunjukkan, anak-anak yang datang ke daycare dengan "lantai hutan" berupa tanah asli, memiliki daya tahan tubuh lebih kuat dan juga mikroba usus lebih sehat.
Manfaat itu bukan cuma terbatas pada anak, orang dewasa juga bisa mendapat keuntungan dari bermain tanah di alam.
"Aktivitas seperti bersepeda di hutan, mendaki gunung, atau kemping, adalah cara mudah untuk terpapar dan kontak dengan keragaman mikroba," kata Lowry.
Di rumah, kita juga dapat melakukannya dengan berkebun. Menanam, membersihkan rumput, hingga merapikan daun kering, terbukti dapat menurunkan stres dan kecemasan.
Baca juga: Studi Baru: Bakteri Tertentu di Usus Kurangi Risiko Penyakit Jantung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.