Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Kok Malah Tambah Melar?

Kompas.com - 30/08/2010, 09:26 WIB

Saat puasa, tubuh diberi kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda dan memperbaiki kerusakan sel-sel yang ada. Kesempatan ini muncul mengingat di bulan puasa umumnya kita meminimalkan asupan makanan dan memaksimalkan ibadah. Hal ini membuat beban kerja tubuh berkurang.

Seperti halnya kita liburan, tubuh juga perlu cuti untuk melakukan rileksasi diri di bulan Ramadan. Selain rileksasi, puasa juga menjadi sarana bagi tubuh untuk proses detoksifikasi secara optimal dan efisien.

Berbeda dengan detoksifikasi yang hanya dilakukan selama 3-7 hari saja. Cara demikian, imbuhnya, tidak sepenuhnya tepat karena malah akan memberikan stres sesaat pada tubuh. Hasilnya pun tidak berarti.

Detoksifikasi sempurna haruslah disertai masa adaptasi tubuh yang efisien. Ini artinya, perlu waktu yang tidak sesaat untuk mendapat efek detoksifikasi.

Dibandingkan dengan detoksifikasi yang hanya berlangsung sebentar, puasa memberi waktu adaptasi bagi tubuh. Di minggu pertama biasanya kita akan merasa lemas. Namun, masuk minggu kedua, tubuh sudah mulai terbiasa dengan kondisi tersebut hingga puasa berakhir.

Santap Sebelum Tarawih Agar proses tersebut berjalan optimal, saat puasa pemilihan asupan makanan harus cermat. Saat puasa, yang paling terasa adalah haus dan lemas, sehingga pada saat buka dan sahur yang pertama disantap adalah minuman segar manis dan kolak manis dengan tujuan mengembalikan kadar gula darah yang menurun.

Tentu saja minuman segar dan kolak manis harus diimbangi dengan makanan sehat lainnya. Kalau berbuka dengan kolak pisang, jangan juga minum es cendol. Jika ingin minum es kelapa, hendaknya tidak ditambah susu.

Seusai salat magrib, Dr. Asti menyarankan menyantap makanan utama. Tentu saja dengan pola makan sehat seimbang. Dianjurkan demikian, mengingat aktivitas seusai salat magrib masih lebih banyak ketimbang kegiatan yang dilakukan seusai tarawih, sehingga kalori tidak menumpuk di dalam tubuh.

Hal ini lebih baik ketimbang menyantap makanan utama usai tarawih karena aktivitasnya sudah berkurang banyak. Usai tarawih, Dr. Asti menganjurkan menyantap kudapan dan buah, tanpa makanan berat.

"Guna mendukung proses pembenahan tubuh dan memberi tenaga sehingga kondisi kita tetap bugar, pilihlah makanan secara cermat di bulan puasa ini," katanya lagi. (Diana Yunita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com