Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahar Dingin Mengancam

Kompas.com - 02/11/2010, 02:51 WIB

OLEH YUNI IKAWATI

Saat ini ada enam gunung berapi di Indonesia yang berstatus Awas. Namun, di antara keenam gunung itu, Merapi-lah yang menjadi pusat perhatian karena ”keganasannya”. Sejak meletus Selasa (26/10), kondisi gunung api teraktif di Jawa ini terus dicermati ancaman bahayanya, yaitu semburan awan panas dan banjir lahar. 

Sejak kubah lava di puncak Merapi jebol dan berguguran akibat desakan magma dari perut bumi, Selasa (26/10), kepulan abu dan awan panas berkali-kali menyembur dari mulut kepundannya.

Letusan demi letusan pada kepundan yang telah terbuka ini diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa bulan, yaitu waktu yang diperlukan Merapi untuk membangun kembali kubah baru. Sebagai contoh, setelah kubah Merapi runtuh pada 10 Februari 2001, letusan demi letusan terjadi hingga mereda pada April 2001 yang meninggalkan kubah lava baru.

Ancaman yang ditimbulkan letusan magma itu, selain berupa guguran lava yang bersuhu hingga lebih dari 1.000 derajat celsius, juga semburan awan panas. Awan berwarna putih kekuningan ini bersuhu ratusan derajat celsius dan berkecepatan hingga 200 kilometer per jam menuruni lereng. Jangkauannya hingga sejauh beberapa kilometer.

Letusan Merapi pada 10 Februari 2001, misalnya, menimbulkan awan panas yang mengarah ke Kali Sat, Lamat, Senowo, dan Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal ke arah Kali Sat sejauh 6 kilometer.

Awan panas yang disebut wedhus gembel (bentuknya bergulung-gulung mirip bulu kambing gembel) di Merapi ini suhunya mencapai hingga 600 derajat celsius. Karena itu, terjangannya akan langsung mematikan.

Bukan itu saja. Ancaman lain pun akan menyertainya, yaitu debu dan hujan asam yang akan mengganggu kesehatan dan mengancam kehidupan di kawasan itu serta banjir lahar manakala turun hujan. Banjir lahar ini akan menyerbu di beberapa sungai yang berhulu di Merapi dan dapat memusnahkan lahan persawahan di kawasan lereng.

Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gugurnya kubah di bagian selatan hingga barat daya Merapi sejak empat hari lalu kini mengancam dua kabupaten, yaitu Sleman dan Klaten. Ada empat desa di Sleman dan tiga desa di Klaten yang diserbu awan panas.

Selain itu, ancaman berikutnya yaitu lahar dingin yang akan menerjang melalui tujuh alur sungai di kawasan itu, yaitu Kali Boyong, Kuning, Gendol, Woro, Bebeng, Krasak, dan Bedog. Terjadinya banjir lahar dingin ini berpotensi besar terjadi di ketujuh sungai itu karena tingginya curah hujan di kawasan tersebut pada Oktober-November ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com