* Bila makanan yang dimasak berupa pie crust, cake, frozen food siap santap, steak daging has ukuran kecil, dan ayam, sebaiknya gunakan posisi pemasakan medium. * Bila makanan yang dimasak berupa roti, telur, keju, steak daging has ukuran besar, atau hendak melelehkan mentega, cokelat, atau bahan pangan mentah beku, sebaiknya gunakan posisi pemasakan low.
* Hal lain yang perlu diperhatikan adalah waktu pemasakan. Makanan dan minuman yang kita masak dalam microwave akan tetap mengalami pemanasan sesaat setelah dikeluarkan dari oven. Karena itu, perlu diperhatikan lama suatu bahan berada di microwave, supaya tidak terlalu matang.
* Bila menggunakan microwave, bagian luar makanan biasanya akan lebih cepat matang. Karena itu, harus diatur agar bagian yang paling tebal terletak di bagian terluar piring atau wadah. Bila memungkinkan, dapat dilakukan pengadukan atau dibolak-balik sebanyak satu hingga empat kali selama proses memasak. Makin sering diaduk, makanan semakin rata masaknya.
* Wadah makanan sebaiknya sesering mungkin diputar, apalagi bila menggunakan posisi pemasakan high. Hal tersebut bertujuan agar proses pemasakan dapat merata.
* Selain itu, makanan yang hendak dimasak sebaiknya ditutup untuk mencegah microwave dari percikan bahan yang dimasak. Dengan demikian, bagian dalam microwave tetap bersih.
* Jenis penutup yang digunakan dapat bermacam-macam seperti kertas towel, kertas waxed (berlilin), ataupun tutup gelas biasa. Kertas towel mempunyai kemampuan menyerap air, sehingga biasanya digunakan untuk bahan pangan yang dikehendaki kering dan bebas dari uap air. Kertas waxed digunakan untuk menahan panas dan menjaga panas uap air di dekat bahan pangan tanpa mengikat uap air tersebut. Memasak cake dan roti paling baik menggunakan kertas lilin.
* Untuk memasak sup ataupun sayuran, sebaiknya gunakan kemasan plastik atau tutup gelas biasa, supaya air tidak menguap dan sayur cepat panas. Perlu diusahakan agar proses penutupan tidak terlalu rapat untuk mencegah terjadinya letusan.
* Untuk makanan kaleng, sebelum dimasak sebaiknya dipindahkan dahulu ke dalam piring. Hal itu perlu dilakukan karena kaleng mengandung unsur logam yang membuat kerja microwave menjadi tidak optimal.
Tidak menambah lemak
Memasak dengan microwave bukan berarti selalu berdampak buruk. Sebab, memasak dengan metode konvensional juga dapat menyebabkan kehilangan zat-zat gizi. Hal tersebut sangat tergantung dari bahan makanannya, waktu pemasakan, penyimpanan, hingga cara pemasakannya.