Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Medical Check Up" Itu Penting!

Kompas.com - 10/02/2011, 10:42 WIB

Batas gula darah yang normal dibedakan atas dua kondisi, yakni puasa dan kondisi sesudah makan. Untuk kondisi puasa (tidak mendapat asupan kalori 8-10 jam sebelumnya), nilai batas normalnya adalah 100 mg/dL. Adapun untuk kondisi sesudah makan atau sewaktu makan, batasnya 140 mg/dL.

Lewat dari salah satu ketentuan tersebut seharusnya masuk pada prediabetes. Sementara untuk nilai kolesterol, total normalnya di bawah 200, LDL di bawah 110, dan HDL di bawah 50.

Selain pemeriksaan di atas, pemeriksaan lain yang juga dilakukan, misalnya, adalah cek mata (visus) dan EKG/treadmill. “Kadang-kadang, tanpa kita sadari kita suka pusing. Setelah dilakukan pemeriksaan visus, ternyata harus pakai kacamata,” jelas Prasna.

Sementara treadmill merupakan pemeriksaan rekam jantung (EKG) yang dilakukan saat pasien melakukan aktivitas pada ban berjalan. Melalui pemeriksaan ini, diharapkan dapat diketahui ada-tidaknya kelainan jantung tersembunyi yang sulit terdeteksi saat pasien istirahat.

Dengan aktivitas berjalan, jantung akan bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh yang meningkat. Jika kondisi jantung sakit, jantung tidak akan dapat memenuhi kebutuhan tubuh, yang akan direkam oleh alat EKG tersebut.

Tumor marker

Khusus untuk wanita, selain pemeriksaan standar di atas, kadang-kadang perlu dilakukan tumor marker  atau pemeriksaan untuk menandai adanya tumor, misalnya kanker ovarium dan kanker payudara.

Kalau curiga, bisa dilakukan USG (ultrasonografi), yaitu pemeriksaan bagian dalam tubuh dengan gelombang suara berfrekuensi tinggi (tidak dapat didengar manusia). Gelombang ini akan dipantulkan oleh bagian dalam tubuh dan ditangkap kembali oleh “receiver” berupa bayangan dengan kekuatan gradasi yang berbeda-beda pada monitor hitam-putih.

“Untuk perempuan yang berusia di atas 40 tahun, dilakukan mamografi, apalagi bila ada benjolan di payudara,” lanjutnya. Bila hasil baik, ulangi setiap 1-3 tahun, tergantung dari hasil pemeriksaan dan tingkat risiko kanker serviks.

Sementara untuk yang berusia lanjut, dilakukan pemeriksaan osteoporosis. Bagi perempuan usia 30-an, pemeriksaan lain biasanya dilakukan jika memiliki faktor risiko penyakit kronis genetik (keturunan).

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau