Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diumumkan Saja, Biar Anak Bisa Diperiksa...

Kompas.com - 17/02/2011, 17:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Desakan anggota DPR kepada Menteri Kesehatan, Kepala BPOM, dan terutama kepada pihak Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk membuka merek-merek susu formula yang disebut mengandung bakteri Enterobacter sakazakii bukan tanpa alasan.

Anggota Komisi IX DPR, M Iqbal, menegaskan, pemerintah dan IPB harus menyebutkan nama-nama tersebut agar bisa ditindaklanjuti oleh orangtua anak yang mengonsumsi susu formula dengan merek-merek yang dimaksud dalam rentang waktu digelarnya penelitian oleh IPB pada 2003-2006.

"Diumumkan saja biar anak-anak yang mengonsumsi susu tersebut pada 2003-2006 bisa mengecek kesehatannya sehingga bisa diketahui berdampak apa enggak. Ada enggak penyakit yang ditimbulkan," katanya dalam rapat kerja komisi dengan pemerintah dan IPB, Kamis (17/2/2011).

Politisi PKB Gitalis Dwinatarina juga menegaskan bahwa negara harus menanggung akibat dari tercemarnya susu formula tersebut pada bayi dan anak balita yang mengonsumsi sufor pada rentang 2003-2006.

"Semua anak-anak yang lahir 2003-2006 harus didiagnosis apakah terkena penyakit yang disebabkan tercemarnya susu formula. Negara harus menanggung jika ada yang terdampak penyakitnya," kata perempuan yang akrab dikenal sebagai Gita KDI ini.

Meskipun jarang, infeksi karena E. sakazakii dapat mengakibatkan penyakit yang sangat berbahaya sampai dapat mengancam jiwa, di antaranya adalah neonatal meningitis (infeksi selaput otak pada bayi), hidrosefalus (kepala besar karena cairan otak berlebihan), sepsis (infeksi berat), dan necrotizing enterocolitis (kerusakan berat pada saluran cerna). Adapun pada beberapa kasus dilaporkan terjadi infeksi saluran kencing. 

Namun, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, hanya bayi-bayi dalam keadaan tertentu saja yang berpotensi mengalami infeksi membahayakan tersebut, seperti bayi yang belum cukup bulan atau prematur, bayi dengan berat lahir rendah atau bayi dengan immunocompromised  (berimunitas rendah).

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan IPB I Wayan Teguh Wibawan sebelumnya menegaskan, hanya susu-susu yang dijadikan sampel penelitian tahun 2003-2006 saja yang positif mengandung E. sakazakii.

Ketika penelitian digelar kembali oleh IPB pada tahun 2009 dengan 42 sampel dari sejumlah produk yang sama, Wayan mengatakan, tak satu pun sampel menunjukkan kandungan bakteri ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com