Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Anakku Kurus dan Sulit Gemuk?

Kompas.com - 24/02/2011, 14:22 WIB

Justru grafik pertumbuhan berat badan sering digambar oleh kader posyandu. Sehingga banyak kelainan dan gangguan kesehatan sering terjadi keterlambatan deteksi dan penanganannya. Sebanyak 50% bayi mengalami gangguan kenaikkan sejak usia 6 bulan yang tak pernah terdeteksi oleh orangtua dan dokter hanya karena dalam buku kesehatannya tidak pernah tergambar grafik kenaikkan berat badannya.

Penyebab paling sering

Penyebab gangguan gagal tumbuh sangat banyak dan bervariasi. Penyebab paling sering tetapi paling tak disadari orang tua dan klinisi adalah gangguan fungsi saluran cerna. Hal ini sering diabaikan karena gangguan saluran cerna memiliki tanda dan gejala sangat ringan dan sering dianggap normal.

Gangguan ini seringkali terjadi sejak usia 6 bulan, saat bayi mulai diberi makanan tambahan baru. Hal ini terjadi karena gangguan pada fungsi saluran cerna akibat pengaruh reaksi simpang makanan seperti alergi makanan, intoleransi makanan dan seliak.

Gangguan tersebut dapat dikenali pada anak sesuai tahapan usianya. Pada usia bayi, tampak anak sering rewel, kolik atau menangis terus menerus tanpa sebab pada malam hari (terutama usia dibawah 3 bulan), sering cegukan, sering ngiler (drooling), sering “berak ngeden”, kembung, sering gumoh, berak berwarna hitam atau hijau, berak timbul warna darah. Sering buang air besar lebih dari 2 kali perhari atau buang air besar tidak setiap hari.

Pada usia anak biasanya anak sering mengeluh nyeri perut, sering buang air besar (>2 kali/perhari), gangguan buang air besar (kotoran keras, berak, tidak setiap hari, berak di celana, berak berwarna hitam atau hijau, berak ngeden), kembung, muntah, sulit berak, sering buang angin, sariawan, mulut berbau. Lidah sering kotor dan putih.

Berbagai penyebab lain sangat jarang sangat banyak dan juga bervariasi. Gangguan saluran cerna organik juga dapat mengganggu pertumbuhan tetapi sangat jarang. Gangguan saluran cerna organik tersebut adalah tersebut meliputi : Pyloric stenosis , bibir sumbing, Hirschsprung’s disease, Hepatitis, Cirrhosis, Atresia bilier.

Penyebab yang jarang lainnya adalah kesulitan pemberian ASI  pada “insufficient milk supply syndrome”,  infeksi kronis (HIV,TBC) , infeksi saluran kencing, ketidaknormalan kromosom (down syndrom dan turner syndrom). Selain itu penyebab yang jarang yakni dangguan sistem organ besar  seperti jantung, ginjal, otak ketidaknormalan sistem hormon seperti kekurangan hormon tiroid, kekurangan hormon pertumbuhan, hormon pituitary, diabetes, adrenal, atau kekurangan hormon lainnya.

Kerusakan otak atau susunan saraf pusat, juga dapat menyebabkan gangguan kesulitan makan sehingga menyebabkan keterlambatan pertumbuhan. Penyebab lain adalah ketidaknormalan jantung dan sistem pernapasan, yang mengakibatkan gangguan distribusi oksigen dan nutrisi pada seluruh tubuh seperti gagal jantung kongestif, cystic fibrosis, nemia atau kelainan darah lain, Fetal alcohol syndrome, Keracunan makanan, Penyakit keganasan, kemiskinan dan child abuse.

Gangguan lain yang jarang terjadi adalah perawakan pendek. Kejadian perawakan pendek cukup sering, namun sangat sedikit data tentang epidemiologi perawakan pendek. Di negara barat, insiden defisiensi hormon pertumbuhan 1:4000 anak, hipotiroidisme dengan pemeriksaan uji tapis 1:3000-5000 kelahiran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com