4. Alpukat
Alpukat merupakan sumber lemak tak jenuh tunggal yang baik dan dapat meningkatkan HDL. Selain itu, alpukat juga mengandung betasitosterol yang dapat mengurangi jumlah kolesterol yang diserap dari makanan. Kombinasi betasitosterol dan lemak tak jenuh tunggal membuat alpukat merupakan makanan yang baik untuk memecah kolesterol.
Meski begitu, alpukat mempunyai kalori yang sedikit tinggi. Untuk itu, jangan menambahkan alpukat dengan campuran makanan tinggi lemak. Asosiasi Jantung Amerika (AHA) merekomendasikan 15 persen kalori harian diambil dari lemak tak jenuh tunggal seperti yang terkandung pada alpukat. Ini sama artinya dengan 30 gram lemak tak jenuh tunggal. Sebagai gambaran, satu buah alpukat mengandung 300 kalori dan 30 gram lemak.
5. Bawang putih
Penelitian menunjukkan bahwa bawang putih dapat menurunkan kadar kolesterol, mencegah penggumpalan dan menurunkan tekanan darah, serta melindungi tubuh terhadap infeksi. Namun, penelitian lain juga membuktikan bahwa bawang putih dapat menghentikan plak pada arteri pada tahap awal. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan, konsumsi 2-4 siung bawang putih segar setiap hari.
6. Bayam
Bayam banyak mengandung lutein, zat warna kuning yang ditemukan pada daun sayuran berwarna hijau dan kuning telur. Lutein memperlambat terjadinya kebutaan pada orangtua. Konsumsi setengah cangkir makanan kaya lutein setiap hari dapat mencegah terjadinya serangan jantung.
7. Margarin
Ada dua jenis margarin yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, yaitu Take Control dan Benecol. Sayangnya, margarin ini sepertinya belum beredar luas di Indonesia.
Margarin Take Control dibuat dari sterol tumbuhan yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL hingga 14 persen. Begitu juga dengan margarin Benecol yang bekerja seperti Take Control, tapi ada efek samping yang ditimbulkan kedua margarin tersebut, yaitu mengurangi penyerapan betakaroten.