Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdamai dengan Pengobatan Tradisional

Kompas.com - 31/03/2011, 03:37 WIB

Indonesia kaya dengan obat herbal yang diwariskan nenek moyang. Menurut Arijanto, sejumlah tanaman obat yang diklaim masyarakat bisa mengobati penyakit, ternyata 95 persen terbukti. Persoalannya adalah pada ketiadaan standar.

Hal terpenting dalam pengobatan tradisional, menurut Arijanto, sama seperti pada pengobatan modern, yaitu diagnosis yang tepat. Untuk mendapatkan diagnosis tepat, masih menggunakan laboratorium modern.

Peran dokter kemudian menakar dosis yang tepat. Bisa saja tidak dalam sekali observasi bisa tepat dosis. Namun, Ariyanto menekankan, pengobatan tradisional bukan untuk coba-coba. Hal itu dilakukan secara serius.

Penggabungan antara pengobatan tradisional dan pengobatan modern menjadi tujuan Arijanto saat ini. Ia mengajak para kolega untuk mendukungnya.

Sebagai contoh, untuk menangani penderita batu ginjal. Observasi membutuhkan laboratorium modern. Pengobatan tradisional dengan konsumsi obat-obat herbal bisa dilakukan jika batu ginjal tidak lebih dari satu sentimeter, tidak ada penyumbatan, dan kadar kaliumnya tidak tinggi. Jika di luar itu tetap menggunakan pengobatan modern.

Batu ginjal yang meluruh atau berhasil dioperasi kemudian dianalisis. Bila pembentukannya akibat kelebihan asam urat, penderita dianjurkan menghindari vitamin C supaya tidak berulang. Bila batu ginjal dari kalsium oksalat yang bersifat basa, penderita bisa leluasa mengonsumsi makanan yang bersifat asam.

Demikian juga dengan belimbing. Buah ini bagus untuk menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi. Tetapi, jika ginjal penderita hipertensi lemah, belimbing justru akan memperparah.

Pegagan diketahui sebagai tanaman obat yang efektif menurunkan tekanan darah. Penderita hipertensi usia lanjut tepat mengonsumsinya, karena berdampak menurunkan tekanan darah lebih lambat dibandingkan obat kimia modern.

Tuan di negeri sendiri

Arijanto mengupayakan pemanfaatan obat herbal menjadi tuan di negeri sendiri. Ia mempersiapkannya melalui jalur pendidikan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau