Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Flu Burung? Sudah Biasa!

Kompas.com - 12/04/2011, 06:05 WIB

Oleh: Tri Satya Putri N

Penyakit flu burung mah sudah biasa. Itulah reaksi masyarakat menghadapi maraknya kasus kematian unggas di sejumlah wilayah Tanah Air.

Padahal, ada empat korban dikonfirmasi meninggal dunia akibat flu burung dalam kurun tiga bulan pertama 2011. Meningkatnya intensitas kasus lebih dikaitkan dengan musim dan perubahan iklim di tengah makin berkurangnya perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap dampak flu burung dan banyaknya isu nasional lain yang tak kalah penting.

Indonesia bersama China dan Vietnam yang dianggap ”wilayah panas” ( hotspot ) flu burung berpotensi jadi pusat pencetus pandemi dunia. Meski kasus di sebagian besar negara yang tertular di Asia, termasuk Indonesia, cenderung turun dibandingkan puncak wabah 2004-2005, flu burung masih jadi prioritas tinggi dalam isu kesehatan global.

Flu burung unggas yang merebak kembali di 12 provinsi pada awal tahun ini menunjukkan, peperangan melawan penyakit ini sesungguhnya belum selesai. Sekecil apa pun fluktuasinya, ancaman terhadap kesehatan manusia masih terus berlanjut. Dengan keberadaannya yang telah memasuki tahun kedelapan, ajakan hidup sehat berdampingan dengan virus flu burung akan kontraproduktif jika tujuan akhir menargetkan Indonesia bebas dari penyakit ini.

Tidak vaksinasi lagi

Pemerintah menghentikan program vaksinasi massal gratis pada akhir 2007. Sejak itu tak ada lagi alokasi dana untuk vaksinasi dan kompensasi bagi unggas- unggas yang dimusnahkan. Faktor pendorong kebijakan pemerintah waktu itu adalah sejumlah temuan kurang efektifnya penggunaan vaksin di lapangan. Juga kendala penyaluran uang kompensasi yang tak bisa digunakan sebagai insentif bagi peternak yang segera melaporkan kejadian flu burung.

Padahal, dalam situasi endemik saat konsentrasi dan tingkat sirkulasi virus masih tinggi, populasi di sektor perunggasan rakyat dan ayam belakang rumah cukup rentan, terlebih pada musim hujan. Sebaliknya sektor perunggasan komersial yang menggunakan vaksin dalam kuantitas besar dan tanpa dikoordinasi secara formal oleh pemerintah berhasil menurunkan tingkat kejadian penyakit dan menekan kerugian ekonomi. Kenyataannya di lapangan, serangan virus masih terus terjadi secara periodik di semua sektor meski kasus kematian berkurang.

Vaksinasi jelas harus dibarengi dengan strategi lain, seperti biosekuriti dan pengawasan lalu lintas unggas. Jika prosedur benar dan dibarengi pemantauan pascavaksinasi dan surveilans, vaksinasi mampu menurunkan tingkat infeksi pada populasi unggas. Implikasinya bisa menurunkan tingkat probabilitas terdedahnya manusia terhadap virus.

Sirkulasi virus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com