Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Flu Burung? Sudah Biasa!

Kompas.com - 12/04/2011, 06:05 WIB

Hasil sejumlah penelitian memperlihatkan, tingkat sirkulasi virus di lingkungan sangat ekstensif. Pelimpahan atau pendedahan virus terjadi ke jenis hewan lain, seperti babi, anjing, kucing, dan berbagai jenis burung, meski tanpa gejala dan saat ini bukan ancaman bagi manusia.

  Virus telah berevolusi dan beradaptasi terhadap lingkungan sekitar sebagai akibat tekanan berbagai faktor, seperti vaksinasi, kepadatan populasi unggas, keberadaan carrier itik, curah hujan, dan kekeringan. Begitu juga agregasi unggas, terutama di pasar unggas hidup, menyebabkan kemampuan virus menyebar jadi jauh lebih efisien.

Virus juga telah mengontaminasi berbagai media lingkungan peternakan, baik air, tanah, maupun peralatan lewat kotoran atau leleran unggas. Penyebaran virus bergantung bagaimana kita memahami epidemiologi dan ekologi virus serta faktor risikonya, penyampaian komunikasi risiko yang mudah dipahami masyarakat, sekaligus menetapkan aksi pencegahan.

Setiap negara dengan pendekatan vaksinasi harus memikirkan kebijakan resmi tentang kapan penghentian vaksinasi ( exit strategy ) dilakukan. Ditambah penetapan secara progresif kompartemen atau zona bebas bergantung pada sistem produksi unggas. Sampai kini kita belum punya cetak biru penanggulangan menuju pembebasan.

 

Kendalanya, ketidakterbukaan industri perunggasan konglomerasi yang menguasai 70 persen pangsa pasar domestik dalam melaporkan kasus flu burung. Apa pun alasan ekonomi yang dikemukakan, tetap akan membuat tujuan akhir bebas tak bakal tercapai.

Mata rantai produksi dan pemasaran yang kait-mengait dan tumpang tindih antarsektor serta keengganan sektor ayam potong untuk vaksinasi seharusnya mendorong pemerintah pegang rentang kendali antarsektor secara profesional dan tak hanya fokus pada ayam belakang rumah seperti selama ini.

Melihat kenyataan pelaksanaan vaksinasi unggas yang tak berkesinambungan dan sektor perunggasan tersandera kebijakan pemerintah yang tak tuntas dan tak utuh, sulit melihat prospek pemberantasan nasional flu burung jangka pendek dan mungkin juga jangka panjang.

Pemerintah secara serius perlu segera kaji ulang keseluruhan program vaksinasi mulai dari seleksi bibit vaksin, monitor variasi antigenik, logistik, infrastruktur, biaya, sampai kemitraan pemerintahswasta. Keputusan berani harus diambil untuk memilih vaksin yang mampu meminimalkan risiko timbulnya variasi antigenik sedemikian rupa untuk membantu menurunkan kecepatan mutasi virus.

Tri Satya Putri N Bekerja di Food and Agriculture Organization of the United Nations di Vientiane, Laos

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com