”Dokter perlu memberi edukasi publik bagaimana mengelola asmanya,” katanya. Penyuluhan berkala sebaiknya diberikan di klinik-klinik pengobatan. Pasien juga diimbau memeriksakan diri rutin ke dokter.
Obati sendiri
Menurut Syamsu, kegawatan asma terjadi karena penderita sering mencoba mengobati sendiri setelah ke dokter. Obat-obatan yang diberikan diteruskan sendiri tanpa kontrol dokter. Padahal, dosis dan jenis obat yang diberikan berkala harus diganti sesuai kondisi pasien.
Asma disebut terkontrol bila tak muncul gejala baik siang maupun malam, tak terjadi keterbatasan pada pasien akibat sesak napas, dan pemakaian obat semprot yang kian jarang. (IND)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.