Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Berpuasa dengan Tidak Terpaksa

Kompas.com - 31/07/2011, 03:38 WIB

Menurut kamus bahasa Indonesia, puasa berarti ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yang membatalkannya mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. 

Apakah selama berpuasa kita tidak boleh makan? Tentu saja boleh makan karena kita tidak makan hanya pada batas waktu tertentu.

Puasa yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan adalah puasa sepanjang hari. Kita tidak makan dan tidak minum sepanjang siang hari kurang lebih 14 jam, yaitu dimulai dari waktu imsak sekitar pukul 05.00 hingga maghrib sekitar pukul 18.00.

Untuk memudahkan pengertian, puasa bisa dianggap memindahkan jadwal makan. Biasanya kita makan sehari tiga kali, yaitu sarapan, makan siang, dan malam malam. Maka, selama bulan puasa, jadwal makan kita menjadi dua kali.

Sarapan kita ajukan menjadi makan sahur, makan siang diundur hingga sore sekitar pukul 18.00, bersamaan dengan makan malam yang disebut dengan buka puasa.

Setelah ini sepanjang malam, kita boleh makan dan minum seperti halnya siang hari.

 

Siapa saja yang harus puasa? Puasa dilakukan oleh semua orang, bangsa, dan agama apa pun. Puasa tidak hanya dikenal oleh umat Islam, agama lain pun mengenal puasa walaupun tentu cara dan waktunya berbeda.

Puasa akan menjadi lebih bermakna bila kita mau belajar mengerti maksudnya.

Pertama, sebelum puasa sebaiknya kita niat, yaitu ingin mendekatkan diri kepada Tuhan.

Selanjutnya, jangan pernah puasa karena terpaksa. Bila puasa dengan terpaksa, kita hanya akan merasakan beratnya menahan lapar dan haus sepanjang hari.

Dengan menyadari bahwa selama puasa kita pasti akan lapar dan haus, puasa pun menjadi lebih ringan.

Saat menahan lapar dan haus, saat itu kita juga belajar menahan segala emosi dan melatih menahan diri.

Puasa juga menjadi latihan mengurangi sifat mudah marah, pemalas, mau menang sendiri, dan tidak mau mengerti kesulitan orangtua.

Dalam keadaan lapar dan haus, godaan untuk makan dan minum semakin besar. Kita pun terus membayangkan segala makanan dan minuman. Perut dalam keadaan kosong pasti membuat kita lemas dan mengantuk. Ini godaan yang lain-lain.

Kita boleh tidur sejenak, habis itu kita bisa melakukan hal-hal yang lebih berguna. Misalnya, membaca buku atau mengerjakan hal-hal kecil yang tidak terlalu menghabiskan tenaga.

Bila sepanjang siang hari dilewatkan dengan tidur, itu artinya kita masih belum puasa dengan benar. Kita sebaiknya tetap mengerjakan tugas dan kewajiban, tentu tidak sebanyak hari biasa.

Rasa lapar dapat menumbuhkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Pernah memerhatikan pengemis?

Kita hanya menahan lapar dan haus, nah mereka itu selalu kelaparan karena memang tidak ada yang dimakan. Keadaan kita yang lebih baik daripada mereka.

Kita menjadi lebih peka terhadap kesulitan orang lain, tahu tanggung jawab, dan menyayangi sesama.

 

Puasa juga mengistirahatkan alat pencernaan kita yang terdiri dari mulut, rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus dan usus besar .

Menurut penelitian, lambung kita juga membutuhkan istirahat, setelah menerima makanan secara terus- menerus sepanjang tahun.

Lambung adalah tempat mencerna semua makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Ingin tahu tanda lambung kosong dan istirahat saat puasa? Bila pada siang hari muncul rasa perih disertai bunyi keroncongan itulah tanda lambung kita sedang istirahat.

Apa yang dikerjakan alat pencernaan selama istirahat? Ooo… mereka ternyata membersihkan diri dari segala macam racun yang selama setahun mengendap di dalam tubuh. Selain itu, alat pencernaan kita juga membetulkan sel-sel tubuh yang rusak.

Setelah sebulan berpuasa, diharapkan alat pencernaan kita kembali siap beroperasi. Bila alat pencernaan sehat, kondisi organ pencernaan akan lebih optimal bekerja dan daya serap pencernaan akan meningkat. Kita pun kembali sehat bahkan lebih sehat dari sebelum puasa.

Hebat bukan berpuasa itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com