Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Panduan Pola Makan Penderita Diabetes Saat Ibadah Haji

Kompas.com - 12/05/2024, 14:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Dietisien dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Lilik Fauziyah Ahmad, S.Si, T, RD membagian panduan pola makan penderita diabetes saat ibadah haji agar gula darah tetap stabil.

Penderita diabetes harus mengatur makan agar tidak sampai mengalami hipoglikemia (gula darah di bawah kadar normal) atau hiperglikemia (gula darah di atas kadar normal), yang dapat menjadi kendala dalam menunaikan ibadah haji.

"Menyiapkan pola makan secara teratur menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga gula darah tetap stabil dan ini perlu diperhatikan dan pintar-pintar sendiri dalam mengaturnya," kata Lilik dilansir dari Antara, Sabtu (11/5/2024).

Baca juga: Anjuran Dokter untuk Mencegah Penyakit ISPA pada Jemaah Haji

Penderita diabetes, ia mengatakan, juga mesti mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi seimbang sebagaimana anggota jamaah haji yang lain.

Selama menunaikan ibadah di Arab Saudi, Lilik menyampaikan, anggota jamaah haji Indonesia biasanya setiap hari mendapat jatah makanan pada pagi, siang, dan malam hari.

Jatah makanan untuk jamaah haji seharusnya sudah dirancang sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan gizi harian.

Apabila kebutuhan kalori dirasa belum terpenuhi karena banyaknya kegiatan ibadah yang dilakukan selama berada di Tanah Suci, Lilik menyarankan anggota jamaah yang sakit diabetes menambah asupan gizi dari buah dan sayur.

"Sebaiknya memang perbanyak sayur dan buah, maksimalkan konsumsi buah-buahan. Misalnya di depan Masjidil Haram ada supermarket, itu bisa dimanfaatkan untuk membeli buah atau jus ,itu baik untuk tubuh," katanya.

Dia juga mengingatkan anggota jamaah haji yang sakit diabetes untuk memastikan kebutuhan air terpenuhi dan menjaga tubuh selalu terhidrasi.

Lilik menyarankan anggota jamaah haji selalu membawa botol minum berisi air agar bisa minum kapan saja.

"Minum air itu baiknya setiap 35 menit sekali atau satu jam sekali, sesering mungkin harus bisa minum," katanya.

Baca juga: 5 Risiko Masalah Kesehatan Saat Haji yang Perlu Diwaspadai

Saat menjalankan ibadah haji sebaiknya juga menghindari minuman dingin, meski cuaca panas.

Pasalnya, minuman dingin dapat memicu penumpukan lendir di hidung dan tenggorokan yang memicu batuk dan masalah tenggorokan lainnya. Calon haji sebaiknya minum air atau minuman dengan suhu normal.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau