Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengupas 7 Mitos Seputar Masturbasi

Kompas.com - 03/08/2011, 12:02 WIB

KOMPAS.com – Dalam sebuah literatur dijelaskan, masturbasi, onani, atau rancap adalah perangsangan seksual yang sengaja dilakukan pada organ kelamin untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual. Perangsangan ini dapat dilakukan tanpa alat bantu ataupun menggunakan sesuatu objek atau alat, atau kombinasinya

Pada banyak masyarakat, hingga abad ke-20 masturbasi dianggap sebagai hal yang tidak baik. Anggapan memalukan dan berdosa yang terlanjur tertanam disebabkan karena porsi "penyalahgunaan" pada kata itu hingga kini masih tetap ada dalam terjemahan modern, meskipun para aparatur kesehatan telah sepakat bahwa masturbasi tidak mengakibatkan kerusakan fisik maupun mental.

Tidak juga ditemukan bukti bahwa anak yang melakukan perangsangan diri sendiri bisa mengalami celaka. Anda harus menghapus semua mitos tentang masturbasi dari kepala Anda dan mendapatkan pemahaman yang baik tentang fakta-fakta sebenarnya.

Mitos 1 - Masturbasi adalah untuk anak muda

Tidak ada batas usia untuk melakukan masturbasi. Anak-anak muda biasanya aktif secara seksual dan mereka melakukan masturbasi karena tidak ada pasangan. Statistik menunjukkan, pria dan wanita dewasa melakukan masturbasi hampir setiap minggu, meskipun mereka tidak melakukannya sesering anak remaja lakukan.

Mitos 2 - Masturbasi bukan ‘sesuatu’ yang nyata

Masturbasi bukanlah seks dalam arti yang sebenarnya, karena dilakukan sendiri. Namun bukan berarti bahwa masturbasi itu tidak menyenangkan. Sejauh masturbasi tersebut dilakukan dengan melibatkan pikiran, orang yang melakukan masturbasi akan merasa senang dan terangsang sama halnya dengan mereka yang melakukan hubungan seks secara nyata. Tidak ada perbedaan besar antara masturbasi dengan kegiatan seksual yang sebenarnya.

Mitos 3 - Masturbasi buruk untuk kesehatan

Banyak cara yang dilakukan untuk mencegah masturbasi, termasuk diantaranya dengan memberikan informasi seperti masturbasi bisa menyebabkan jerawat dan dapat membuat seseorang buta. Tidak ada dasar ilmiah di balik semua klaim tersebut. Semua peneliti dan ilmuwan sepakat mengatakan bahwa masturbasi  tidak berbahaya.

Mitos 4 - Wanita tidak boleh masturbasi

Studi dan statistik telah menunjukkan bahwa pria lebih banyak melakukan masturbasi dibandingkan wanita. Data tersebut tidak sepenuhnya benar, dan hanya sebagian saja yang benar. Wanita umumnya tidak pernah mengakui kalau mereka melakukan masturbasi, karena adanya pandangan negatif di masyarakat. Padahal, beberapa fakta menyatakan bahwa perempuan sebenarnya telah melakukan masturbasi.

Mitos 5 - Tidak masturbasi jika mempunyai pasangan

Mitos tersebut harus segera dihapuskan, karena banyak orang yang dalam hubungan mulai melakukan masturbasi secara diam-diam tanpa sepengetahuan pasangannya. Tidak ada aturan universal yang melarang seseorang yang sedang menjalin sebuah hubungan untuk melakukan masturbasi, karena ini merupakan kepentingan pribadi setiap orang.

Mitos 6 - Terlalu banyak masturbasi berbahaya

Mitos menyatakan bahwa masturbasi berbahaya. Padahal secara ilmiah, tidak ada efek kesehatan yang merugikan pada mereka yang melakukan masturbasi. Orang yang teratur melakukan masturbasi tidak akan mendapatkan risiko masalah kesehatan, kecuali jika sudah mempengaruhi kehidupan pribadi mereka. Pada beberapa kasus yang cukup jarang terjadi, seseorang mungkin akan kehilangan minat dalam melakukan hubungan seks dan lebih memilih melakukan masturbasi. Inilah yang seharusnya tidak boleh dilakukan, karena masturbasi dikatakan sehat selama tidak mempengaruhi kehidupan pribadi seseorang.

Mitos 7 – Orang tertentu saja yang melakukan masturbasi

Tidak ada perbedaan ketika seseorang melakukan masturbasi. Tidak peduli apakah orang tersebut berasal dari Negara tertentu, strata sosial tinggi atau rendah. Orang akan terus melakukan hal yang sama karena masturbasi dianggapnya sebagai jalan keluar untuk mereka dapat rileks dan beristirahat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau