Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merawat Gigi Jauhkan Penyakit Jantung

Kompas.com - 23/08/2011, 10:47 WIB

Kompas.com - Mulut merupakan gerbang tubuh kita. Sayangnya, gerbang tersebut dipenuhi oleh bakteri, bahkan jumlahnya melebihi jumlah manusia di bumi. Mayoritas bakteri tersebut tidak berbahaya. Sepanjang kebersihan gigi dan mulut terjaga serta sistem imun tubuh selalu prima, bakteri akan terkendali.

Tetapi jika kita malas membersihkan gigi atau kekebalan tubuh sedang lemah, bakteri yang jahat bisa berkembang biak. Dalam satu hari bakteri itu bisa membentuk koloni di seluruh permukaan mulut dan membentu substansi lengket yang disebut plak di permukaan gigi. Lama kelamaan, asam di dalam plak akan menyebabkan lubang di gigi dan penyakit gusi.

Sayangnya, bakteri di mulut bukan hanya menyebabkan kerusakan di sekitar mulut saja tapi juga organ-organ tubuh yang jauh, misalnya fungsi jantung atau ginjal.

Meski jarang terjadi, jika gigi berlubang didiamkan dan tidak dirawat, bakteri patogen di mulut bisa memasuki pembuluh darah dan menyebabkan infeksi di tempat lain. Bakteri ini juga bisa menyebabkan peradangan di arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, terutama jika kita sudah lebih dulu memiliki faktor risiko penyakit tersebut.

Menurut drg.Zaura Anggraeni, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), penyebaran penyakit dari gigi ke organ tubuh lain terjadi karena adanya focal infeksi, yakni infeksi kronis di suatu tempat dan memicu penyakit di tempat lain.

"Dampak sakit gigi bisa luas, padahal pencegahannya mudah dan sederhana. Membersihkan gigi sehari dua kali dan melakukan kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan," katanya dalam acara pencanangan Bulan Kesehatan Gigi Nasional yang bekerjasama dengan Pepsodent dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Ia menegaskan, perhatian terhadap kesehatan gigi saat ini ditekankan sejak gejala awal, dideteksi dini dan perawatan sesegera mungkin. Hal ini memungkinkan perbaikan jaringan dengan sesedikit mungkin perawatan invasif. "Kalau kita berobat ke dokter dalam kondisi gigi sudah busuk tentu biayanya akan mahal," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com