Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara HAM dan HIV

Kompas.com - 01/12/2011, 06:46 WIB

Zubairi Djoerban

Lima belas tahun terakhir kita menyaksikan kemajuan pesat dalam pengobatan, pencegahan, dan layanan kesehatan untuk orang dengan HIV dan AIDS. Kekhawatiran para ahli delapan tahun lalu bahwa akan muncul ”gelombang kedua” wabah AIDS yang menyapu kawasan Asia dan Pasifik ternyata tidak terjadi. Bahkan laju infeksi menurun 20 persen.

Semua itu tak lepas dari kemajuan di bidang pengobatan. Makin banyak orang dengan HIV/AIDS—lazim disebut ODHA—di Indonesia tetap sehat, kualitas hidup membaik, dan tetap produktif setelah 10 tahun minum obat antiretroviral (ARV) yang disediakan gratis oleh pemerintah. Bahkan, ada yang telah 18 tahun mengonsumsi obat ARV dan tetap sehat hingga hari ini.

Penelitian di sebuah rumah sakit di Jakarta Pusat menunjukkan keberhasilan pengobatan ARV: 77,2 persen ODHA yang minum ARV menunjukkan peningkatan CD4 hingga di atas 200. CD4 adalah penanda di permukaan sel darah putih manusia dan menjadi indikator fungsi kekebalan tubuh. Selanjutnya pada 88,7 persen ODHA kadar virus HIV dalam darahnya tidak terdeteksi lagi. Sementara yang memiliki kualitas hidup dan kondisi psikologis baik masing-masing lebih dari 70 persen.

Tonggak kemajuan

Michel Sidibe, Direktur Eksekutif Badan AIDS PBB (UNAIDS), menyatakan bahwa 2011 adalah tahun istimewa karena titik terang untuk mengakhiri wabah AIDS sudah terlihat jelas. Jutaan orang telah diselamatkan lewat upaya pencegahan penularan dan pengobatan sehingga kita mampu mewujudkan generasi baru yang bebas HIV.

Seharusnya tidak ada lagi bayi lahir dengan HIV dan kita mampu mencegah kematian ibu akibat AIDS. Mengobati dengan ARV lebih dini terbukti mencegah penularan HIV 92-96 persen. Sidibe menyatakan bahwa ”Pengobatan adalah pencegahan.”

Optimisme ini tecermin dalam tema Hari AIDS Sedunia yang diperingati hari ini, 1 Desember 2011, yakni ”Getting to Zero” atau ”Mencapai Nol”. Tema ini terdiri atas tiga subtema, yaitu penghentian penularan, diskriminasi, dan kematian.

Masa depan yang lebih baik sudah di depan mata, tinggal bagaimana kita meningkatkan percepatan penanganan HIV dan AIDS dengan investasi yang pintar. Prasyaratnya ialah komitmen, kepemimpinan, serta upaya yang luar biasa kuat.

Dengan demikian, deklarasi komitmen politik para pemimpin negara dalam KTT AIDS PBB di New York (10 Juni 2011) harus segera diimplementasikan. Komitmen ini menyangkut upaya mengintensifkan penanggulangan HIV/AIDS yang komprehensif di tingkat masyarakat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com