Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Katakan Ini pada Pasien Kanker Payudara

Kompas.com - 05/12/2011, 11:50 WIB

Pasien kanker seringkali mendengarkan nasihat seperti ini. Mereka dalam kondisi terpuruk dan Anda tak ingin perasaan terpuruk itu mempersulit proses penyembuhan.

Sangat disayangkan, banyak sekali literatur mengatakan bahwa penderita kanker payudara mengalami sakit karena rasa cemas, stres dan dan mereka bisa sembuh apabila selalu merasa senang dan berpikir positif. 

Tetapi kenyataannya yang terjadi adalah mereka justru menjadi lebih khawatir karena selalu berpikir bagaimana cara agar tidak cemas. Mereka juga merasa bersalah karena dirinya tidak merasa bahagia.

Solusi: Ketika pasien tegang atau cemas, mintalah dia untuk mengidentifikasi apa yang menjadi pemicu munculnya stres dan lakukan sesuatu yang bisa membuatnya beristirahat. Dengan kata lain, jangan hanya mengatakan "santai," tetapi ikut membantunya dengan cara mengatasi permasalahannya.

4. "Kita bisa mengalahkan penyakit ini"

Kata-kata ini seringkali dilontarkan untuk memberi semangat dan kekuatan bagi mereka yang menyandang penyakit cukup berat. Namun, pandangan berbeda justru dilontarkan oleh Knajdl. Ia mengatakan bahwa sulit untuk seseorang bisa menang melawan kanker hanya dengan bermodalkan sikap optimistis dan kemauan yang kuat. "Ada berbagai macam faktor yang mendasari mengapa beberapa orang bisa sembuh dengan cara ini dan yang lainnya tidak. Bagi mereka yang sembuh, hanya faktor keberuntungan saja," ucapnya.

Solusi: Cara terbaik untuk membantu mereka (penderita kanker) merasa positif dan penuh harapan adalah dengan terus meyakinkannya bahwa Anda akan selalu bersama-sama mereka, tetap merawat dan mendukung dia dan membuatnya senyaman mungkin selama menjalani terapi.

5. "Selamat, Anda sudah selesai menjalani kemoterapi"

Sebagai pendamping pasien, Anda akan merasa senang ketika pengobatan selesai. Tetapi apa yang Anda rasakan belum tentu sama dengan apa yang mereka (pasien) alami. Ketika pengobatan selesai, tidak ada yang dapat mereka lakukan kecuali menunggu, dan tentu saja ini akan kembali menimbulkan perasaan cemas bagi mereka.

Solusi : Beri dia kesempatan untuk mengungkapkan bagaimana perasaannya. Coba tanyakan pertanyaan terbuka, seperti, "Bagaimana perasaan Anda sekarang setelah menyelesaikan kemo?" Cara ini akan memungkinkan Anda untuk mengendalikan respon. Intinya adalah, apa pun yang dia rasakan tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah Anda harus siap mendengarkan apa pun yang dia katakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau