Jakarta, Kompas
Data dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat (Jakbar) menyebutkan, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) tahun 2011 mencapai 1.166 kasus. ”Tahun ini tidak ada warga yang meninggal akibat DBD,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakbar Parwathi, Kamis (15/12).
Tahun 2010, DBD di Jakbar mencapai 4.858 kasus, dan 5 penderita meninggal dunia. Sementara pada Januari 2011 tercatat terdapat 286 kasus DBD. Setiap bulan angka kasus DBD terus menurun.
Memasuki Desember 2011, tercatat 16 kasus DBD. Jumlah kasus DBD terbanyak terdapat di Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng.
Hingga Januari 2012 diharapkan kasus DBD di Jakbar terus menurun. Curah hujan yang di-
Penurunan kasus DBD di Jakbar, menurut Parwathi, berkat gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang giat dilakukan masyarakat setiap hari Jumat. ”Warga semakin sadar untuk melakukan PSN, dan kami minta agar warga tetap waspada DBD dan terus melakukan PSN,” ujar Parwathi.
Awaludin (25), warga Duri Kosambi, Cengkareng, menuturkan, warga di sekitar tempat tinggalnya semakin sadar untuk menjaga lingkungan guna mencegah merebaknya DBD.
”Sebenarnya masyarakat sendiri yang bisa menjaga lingkungan agar nyamuk tidak berkembang biak. Kadang-kadang saya khawatir juga kalau DBD makin lama makin banyak diderita orang. Di lingkungan ini warga rajin membersihkan lingkungan,” ujar Awaludin.
Secara keseluruhan, kasus DBD tertinggi di wilayah DKI Jakarta sepanjang 2011 terdapat di Jakarta Utara. Jumlah penderita DBD tahun ini di wilayah itu mencapai 1.584 orang. Kasus terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Kelapa Gading. Hingga pertengahan September, angka kejadian DBD di Jakarta 57,31 per 100.000 penduduk.