Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengilmiahkan Obat Alamiah

Kompas.com - 21/02/2012, 06:53 WIB

Oleh Nawa Tunggal


Daun tahongai (Kleinhovia hospita) sejak lama dimanfaatkan masyarakat Kalimantan Timur untuk mengobati penyakit hati. Para peneliti dari Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, sejak tahun 2007 berupaya mengurai data ilmiah obat alami ini.

Dalam kehidupan masyarakat, seperti komunitas Dayak di Kalimantan, dapat ditemui banyak informasi jenis obat dari berbagai tumbuh-tumbuhan. Ini informasi penting untuk memulai penelitian ilmiah,” kata Enos Tangke Arung, dosen dan peneliti pada Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, pertengahan Januari lalu, di Samarinda, Kalimantan Timur.

Enos meneliti bersama koleganya, Irawan Wijaya Kusuma, dari Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Hasil penelitian itu sekarang masuk di Journal of Wood Science dari Japan Wood Research Society. Penelitian itu dilakukan bersama Yong-Ung Kim, Kuniyoshi Shimizu, dan Ryuichiro Kondo dari Jepang.

Tahongai merupakan tumbuhan perdu yang banyak tumbuh secara alami di pinggiran sungai di Kalimantan Timur. Tumbuhan berdaun lunak dan selalu hijau itu kini mulai dibudidayakan sebagian masyarakat Kalimantan.

Tahongai diketahui mengandung senyawa aktif Eleutherol dan Kaempferol 3-glukosida yang berfungsi sebagai zat antioksidan. Dari penelitian, ekstrak tahongai juga mampu mematikan sel kanker hati, yaitu sel HepG2. Selain itu, mengandung senyawa golongan kumarin, yaitu 7-hidroksi-6-metoksi kumarin (skopoletin) yang mampu memberikan efek antihipertensi, antiinflamasi, dan antialergi serta dapat menghambat prostaglandin synthetase, suatu senyawa asam lemak.

Ekstraksi

Enos mengatakan, penelitian tahongai dimulai tahun 2007. Saat itu diambil sekitar 1 kilogram daun tahongai yang dikeringkan dan dilarutkan ke dalam etanol sebanyak 15 liter pada suhu 25 derajat celsius.

Selanjutnya, daun tahongai disaring dan dibuat serbuk ekstrak. Ekstrak inilah yang diteliti di laboratorium untuk mengetahui kandungannya.

Penelitian Enos pada ekstrak tahongai yang pertama mendapatkan Kaempferol 3-glukosida. Pada ekstrak tahongai berikutnya didapatkan Eleutherol. Keduanya merupakan senyawa antioksidan untuk meningkatkan sistem ketahanan tubuh.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau