KOMPAS.com - Infeksi, kecelakaan, atau paparan suara yang sangat keras memang bisa menyebabkan gangguan pendengaran. Tetapi, penyebab tersering hilangnya pendengaran adalah pemakaian headphone.
Saat ini kebanyakan orang lebih menyukai headphone jenis in-ear yang dirancang memasuki liang telinga. Jenis earphone yang disebut juga dengan earbud ini sebenarnya memberi paparan yang jauh lebih keras daripada suara apa pun yang secara alami terjadi begitu dekat dengan bagian dalam telinga kita.
Gelombang suara yang dipancarkan oleh earbud menyebabkan gendang telinga bergetar. Gelombang getaran dapat berjalan melalui serangkaian tulang kecil dan menembus ke bagian telinga yang disebut koklea.
Koklea adalah ruang di telinga yang berisi cairan dan memiliki rambut di bagian luarnya. Headphone menggetarkan cairan dan menggerakkan rambut. Semakin keras musik yang kita putar, semakin kuat getarannya. Semakin kuat getarannya, semakin banyak rambut yang bergerak.
Baca juga: 3 Jenis Gangguan Pendengaran dan Penyebabnya
Jika kita mendengarakan suara keras terlalu lama atau terlalu sering, rambut-rambut di koklea kehilangan sensitivitasnya pada getaran. Beberapa suara bahkan dapat membuat sel berubah bentuk dan terlipat.
Terkadang butuh waktu untuk telinga memulihkan dirinya agar bisa mendengar dengan prima. Jika kamu pernah menonton konser yang memekakkan telinga dan kehilangan pendengaran sementara, itulah contoh saat telinga sedang memperbaiki diri.
Meski begitu, terkadang telinga tidak dapat pulih. Ini disebut juga dengan kehilangan pendengaran jangka panjang dan tidak ada obatnya.
Headphone menyebabkan kerusakan hampir serupa dengan cara suara keras. Walaupun dampaknya bertahap dan terjadi dalam periode yang panjang.
Jika kamu mendengarkan musik yang keras setiap hari, rambut-rambut di koklea akan mulai terlipat dan menyebabkan hilangnya pendengaran. Seringkali rambut-rambut itu saling mengikat atau kusut parah dan efek kerusakannya permanen.
Kabar buruknya, mendengarkan headphone pada tingkat volume sedang dalam jangka waktu lama juga dapat merusak pendengaran. Hal ini berlaku untuk semua suara yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran: durasi sama pentingnya dengan tingkat volume.
Baca juga: Cara Terbaik Membersihkan Telinga
Kerusakan indera pendengaran akan semakin cepat terjadi jika kita sering mendengarkan suara bising dalam durasi yang lama.
Hal pertama yang bisa kita lakukan untuk menjaga fungsi pendengaran adalah mengurangi volume suara headphone. Selain itu, ada beberapa tips lain yang bisa dilakukan untuk melindungi telinga:
- Pilihlah headphone "over the ear"
Headphone jenis over the ear akan memberi telinga sedikit jarak pada sumber suara. Para ahli mengatakan jarak juga penting untuk mengurangi kerusakan pendengaran.
- Ada fitur peredam kebisingan
Terkadang kita memasang volume keras untuk meredam suara-suara bising di sekitar. Akan lebih baik jika kita memilih headphone dengan fitur peredam kebisingan (noise-canceling) yang bisa menurunkan volume suara eksternal sehingga kita bisa mendengar musik pada level yang rendah tanpa terganggu.
- Mengurangi durasi
Ini adalah cara yang tepat untuk melindungi telinga. Jika kita sudah terbiasa memakai headphone sepanjang hari, cobalah mengurangi durasinya sedikit-sedikit. Panduan 60:60 yang bisa dipakai adalah tidak mendengarkan apa pun yang lebih keras dari 60 persen dari volume potensialnya selama lebih dari 60 menit.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Apa Perbedaan Headphone, Headset, dan Earphone?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.