Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Tolak Kunjungan Inspektur Nuklir Internasional

Kompas.com - 23/02/2012, 02:46 WIB

Kairo, Kompas - Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) hari Rabu (22/2) menyatakan kecewa. Permintaan IAEA untuk mengunjungi instalasi nuklir Parchin dekat Teheran ditolak otoritas Iran.

Kegagalan itu dapat memicu kembali ketegangan hubungan Iran-Barat. IAEA gagal meraih persetujuan dalam pembicaraan dua hari di Teheran, yang berlangsung Senin dan Selasa lalu.

Tim IAEA tidak diizinkan mengunjungi instalasi nuklir Parchin. Turut dalam pembicaraan itu adalah sejumlah petinggi IAEA, di antaranya Deputi Direktur IAEA Herman Nackaerts dan Deputi Khusus Direktur Rafael Grossi.

Utusan khusus Iran untuk IAEA, Ali Ashgar Soltanieh, seperti dikutip kantor berita Iran, ISNA, mengatakan, pembicaraan berlangsung intensif dan mencakup isu kerja sama dan kesepahaman antara Iran dan IAEA.

Pada hari Selasa, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast, mengatakan, tim IAEA mengunjungi Teheran untuk melakukan pembicaraan, bukan mengunjungi instalasi nuklir.

Ia menambahkan, Iran siap memulai perundingan dengan kelompok 5+1 (AS, China, Rusia, Perancis, Jerman, dan Inggris) soal program nuklir. Kemungkinan besar perundingan akan digelar di Istanbul, Turki.

Menlu Iran Ali Akbar Salehi mengatakan kini sedang dilakukan koordinasi dengan Ketua Komisi Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton soal rencana perundingan itu. Ia mengimbau Uni Eropa lebih bersikap bijaksana dan independen soal isu nuklir Iran.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Turki—seperti dikutip kantor berita Turki, Anatolia— mengatakan, Pemerintah Turki belum memberi persetujuan soal penggelaran perundingan nuklir Iran di Istanbul.

Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney dalam konferensi pers di Washington DC menegaskan, masih ada waktu pendekatan diplomasi dengan Iran untuk mencegah ke arah pengembangan senjata nuklir di Iran. ”Masih ada waktu pendekatan diplomasi agar sanksi ekonomi memberi hasil efektif sehingga Iran bersedia mengubah sikapnya,” kata Carney.

Israel kecewa

Ketika ditanya tentang rencana kunjungan penasihat keamanan nasional AS, Tom Donilon, ke Israel akhir pekan ini, Carney mengatakan, AS dan Israel memiliki tujuan sama, yaitu mencegah Iran memiliki senjata nuklir.

Hubungan AS-Israel sempat terganggu oleh pernyataan sejumlah pejabat pertahanan AS seperti dirilis harian The New York Times edisi hari Selasa bahwa Israel akan sangat sulit melakukan serangan udara terhadap beberapa instalasi nuklir Iran. Sejumlah pejabat Israel, termasuk PM Benjamin Netanyahu, menyatakan kecewa terhadap pernyataan beberapa pejabat pertahanan AS.

Dengan kata lain, serangan udara oleh Israel ke Iran hanya dimungkinkan dengan bantuan AS. Secara geografis, serangan Israel hanya bisa mulus jika didukung fasilitas militer AS di Teluk.

Iran kini terus mendapat tekanan internasional akibat aktivitas program nuklir yang kontroversial itu. Barat telah menjatuhkan sanksi berat berupa larangan ekspor minyak Iran yang berlaku efektif mulai awal Juli nanti.

Sebaliknya, Iran kerap mengancam akan menutup Selat Hormuz jika ekspor minyaknya terganggu. Deputi Panglima Angkatan Bersenjata Iran Muhammad Hejazi menegaskan, Iran akan mengambil aksi terlebih dahulu melawan musuh-musuh jika kepentingan nasional Iran dalam keadaan bahaya. (mth)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com