Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU Minta Unjuk Rasa Pakai Etika

Kompas.com - 16/03/2012, 18:58 WIB
Subur Tjahjono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para mahasiswa yang berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), dan polisi yang bertugas mengamankan unjuk rasa, diharapkan sama-sama berpegang pada etika.

Demikian harapan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Slamet Effendy Yusuf, Jumat (16/3/2012) petang.  "Mahasiswa jangan anarkis, menyandera tangki, menjebol pagar, apalagi melakukan pembakaran," katanya.

Sebaliknya, kata Slamet,  polisi jangan main hantam, tangkap, seret, main injak, bahkan menyerang kantor organisasi kemasyarakatan mahasiswa dan memasuki masjid tanpa melepas sepatu.

Bagaimanapun, kata dia, para mahasiswa memang menyampaikan aspirasi murni dari masyarakat. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak kaum menengah ke bawah yang mengetahui secara persis, implikasi dan dampak dari kenaikan harga BBM tersebut.

Oleh karena  itu, prioritaskan pesan aspirasinya. Unjuk rasa  harus kuat pada pesan yang mau disampaikan, bukan ramai-ramainya. "Yang mesti dilakukan adalah orasi, pawai tertib, tulisan pada spanduk dan pamflet, bukan bakar ban bekasnya," kata Slamet. (*/BUR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com