Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Kecanduan Rokok Berontak di Komnas PA

Kompas.com - 19/03/2012, 17:08 WIB

Arist melanjutkan, IH akan mendapatkan rehabilitasi selama 1 bulan hingga perilaku adiktif dari tembakaunya pulih. Namun, bukan berarti selesai dalam waktu 1 bulan. Jika dirasa belum mencukupi, Komnas PA akan menambah waktu hingga 5 bulan kedepan hingga IH benar-benar tidak ketergantungan pada rokok.

"Ada 3 tahap. Pertama secara medis dicek segala fungsi organ dalamnya, terapi psikologis pun akan dilakukan, serta penyiapan kondisi orang tua dan lingkungan agar dia tidak balik lagi. Satu bulan itu terapi saja, bukan selesai terus pulang," lanjutnya.

Arist berpendapat, selain efek kecanduan zat yang ada di dalam tembakau, salah satu yang berkontribusi menyebabkan perilaku sang anak menjadi agresif adalah lingkungan, termasuk iklan rokok.

"Ada lingkungan yang mempegaruhi, salah satunya juga masifnya iklan rokok, jadi dia itu korban iklan rokok. Saya sudah survey ke lingkungannya, orang tuanya merokok, lingkungannya juga," lanjutnya.

Menurut catatan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, sang anak menderita gizi buruk dengan berat badan hanya 18 kg, ia juga pernah bersekolah selama 5 bulan namun dikeluarkan sekolah.

Selain itu untuk memenuhi hasratnya merokok, IH kerap berhutang di warung. Ia pun pernah mencuri barang jika tak memiliki uang untuk membeli rokok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com