Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tanda-tanda Gaya Hidup Sedentari Sudah Memengaruhimu

Kompas.com - 13/05/2024, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Tanda-tanda gaya hidup sedentari harus kamu waspadai karena meski terlihat sepele, lebih banyak risiko kesehatannya dari yang kamu kira.

Mengutip Good House Keeping, gaya hidup sedentari adalah perilaku menetap dengan duduk atau berbaring selama enam jam atau lebih setiap hari.

Perilaku menetap dalam gaya hidup sedentari, contohnya menonton TV, menggunakan komputer, mengendarai mobil, dan bermain handphone.

Baca juga: Kasus Kanker pada Anak Muda Naik akibat Gaya Hidup ala Barat

Studi terbaru menunjukkan bahwa perilaku sedentari tingkat tinggi dapat berdampak negatif terhadap kesehatan, terlepas dari faktor lain termasuk berat badan dan kebiasaan makan.

Dampak gaya hidup sedentari bisa termasuk diabetes tipe 2, obesitaas, penyakit jantung, dan kanker.

Bahkan, sebuah penelitian dari American Cancer Society menemukan bahwa waktu duduk yang lama (enam jam atau lebih sehari) dikaitkan dengan tingkat kematian 19 persen lebih tinggi.

Mengutip Kementerian Kesehatan RI, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kurangnya aktivitas fisik merupakan penyebab kematian nomor 4 di dunia, dengan dua juta orang meninggal setiap tahunnya akibat gaya hidup malas ini.

Baca terus artikel ini yang akan menunjukkan sejumlah tanda-tanda bahwa seseorang sudah terpengaruh dengan gaya hidup sedentari.

Baca juga: 4 Gaya Hidup Tidak Sehat yang Jadi Faktor Risiko Kanker

Apa tanda-tanda gaya hidup sedentari?

Dikutip dari Real Simple, tanda gaya hidup sedentari meliputi berikut:

  • Kurang atau tidak berolahraga standar

Salah satu cara untuk mengetahui apakah kamu termasuk orang dengan gaya hidup sedentari atau tidak banyak bergerak adalah dengan mempertimbangkan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO merekomendasikan setiap orang melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang selama 150 hingga 300 menit per minggu atau aktivitas aerobik intensitas tinggi selama 75 hingga 150 menit per minggu.

Lalu, ditambah dua hari melakukan latihan kekuatan.

Jika kamu tidak memenuhi salah satu saran tersebut, kemungkinan besar kamu sudah menerapkan gaya hidup sedentari.

  • Lebih banyak menghabiskan waktu dengan tanpa aktif bergerak

Kamu juga bisa menghitung seberapa banyak waktu kamu bergerak saat terjaga.

Hitung jumlah jam kamu tidur, lalu kurangi dengan 24 jam. Angka tersebut adalah jumlah jam dalam sehari kamu harus aktif dan beraktivitas.

Halaman:

Terkini Lainnya
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Health
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
Health
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Health
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Health
Neurofibromatosis Tipe 1 Bisa Dicegah Turun ke Anak, Ini Kata Dokter
Neurofibromatosis Tipe 1 Bisa Dicegah Turun ke Anak, Ini Kata Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau