KOMPAS.com - Jika Anda mengalami gagal hati, Anda perlu mendapatkan pertolongan medis segera.
Waktu pengobatan adalah salah satu hal yang sangat penting dan menentukan bagi keselamatan pasien gagal hati.
Jika tidak ditangani dengan baik dan tepat waktu, penyakit ini bisa menyebabkan kematian.
Baca terus artikel ini untuk tahu lebih lanjut tentang gagal hati.
Baca juga: 10 Cara Mencegah Penyakit Hati yang Perlu Diperhatikan
Mengutip WebMD, gagal hati adalah kondisi yang mengancam jiwa. Ini adalah tahap akhir dari banyak penyakit hati.
Gagal hati biasanya terjadi secara bertahap selama bertahun-tahun, yang disebut sebagai gagal hati kronis.
Namun, gagal hati juga bisa terjadi secara cepat atau tiba-tiba, hanya dalam waktu 48 jam. Kondisi ini disebut sebagai gagal hati akut.
Gagal hati terjadi ketika sebagian besar hati mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi dan hati tidak dapat berfungsi lagi.
Uchicago Medicine menyebutnya sebagai kondisi hati yang mati.
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Hati yang Perlu Dikenali
Padalah, fungsi hati memiliki peranan yang krusial bagi kelangsungan hidup manusia, seperti:
Oleh karenanya, pengobatan gagal hati dalam banyak kasus adalah transplantasi organ.
Namun, gagal hati terkadang disebabkan oleh penyebab akut atau keturunan yang dapat diobati.
Misalnya, jika gagal hati disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi asetaminofen (pereda nyeri yang dijual bebas), dokter bisa menggunakan obat lain untuk melawan efek asetaminofen, guna mengurangi kerusakan hati.
Baca juga: 10 Makanan dan Minuman Pencegah Penyakit Hati yang Perlu Diketahui
Mengutip Cleveland Clinic, banyak penyakit dan kondisi berbeda yang menyebabkan gagal hati, termasuk:
Dalam banyak kasus, gagal hati kronis disebabkan oleh sirosis.
Baca juga: Makanan Penyebab Penyakit Hati Berlemak yang Harus Dihindari