KOMPAS.com - Masalah pada mata dapat terjadi bukan hanya karena adanya penyakit pada area mata, tetapi juga adanya kelainan di kelopak mata.
Kelopak mata memiliki fungsi menjaga kebersihan dan kelembaban mata. Fungsi penting lainnya seperti menjaga bola mata, khususnya kornea dari paparan asap, debu, dan benda asing yang mengakibatkan infeksi atau luka.
Efek kelainan kelopak mata yang tergolong “ringan” seperti mata merah, berair, dan pandangan buram. Namun, ada kalanya kelopak mata juga bisa mengalami kelainan bahkan bisa berakibat gawat seperti kebutaan.
“Kelainan pada kelopak mata tentunya mengganggu aktivitas keseharian. Bahkan, lebih dari itu, apabila tidak segera dilakukan tindakan bedah okuloplastik dan rekonstruksi mata, kelainan kelopak mata bisa membawa risiko lebih parah yaitu kebutaan," jelas Dr. Tri Rejeki Herdiana, Sp.M dalam acara temu media yang diadakan oleh JEC Eye Hospital and Clinic (11/5/2024).
Baca juga: Jarang Disadari, Ini 4 Penyebab Mata Minus dan Cara Mencegahnya
Beberapa kelainan kelopak mata yang paling sering dijumpai di antaranya kelopak mata berputar ke arah dalam, kelopak mata turun, hingga kelebihan lipatan kelopak mata.
1. Entropion
Kelainan tersebut dapat terjadi pada kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah. Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan ketidaknyamanan.
“Entropion kelopak matanya melipat ke dalam, sehingga bulu matanya itu menggesek korneanya. Pada kasus yang berat, kondisi ini bisa menyebabkan luka hingga menurunkan fungsi penglihatan,” jelas dr.Tri.
Beberapa hal yang menyebabkan kelainan entropion antara lain kelainan bawaan, faktor usia, infeksi, trauma kimia, luka bakar, dan riwayat operasi.
Gejala yang dirasakan meliputi ada rasa mengganjal pada mata, mata berair dan merah, iritasi, penglihatan berkurang, mata terkadang mengeluarkan lendir kental, dan sensitif terhadap cahaya dan angin.
Baca juga: Kelainan pada Retina Mata Penyebab Gangguan Penglihatan
2. Ektropion
Ektropion merupakan sebuah kondisi ketika kelopak mata bawah membalik ke arah luar mata, sehingga menjadi berjarak jauh dari mata dan tidak menyentuh bola mata.
Karena hal ini, penampakan yang berada dekat dari permukaan kelopak mata akan terlihat sangat jelas.
“Kondisi ektropion ini bisa terjadi karena faktor usia dan proses operasi yang tidak berjalan baik,” ujar Ketua Layanan Orbita, Okuloplastik dan Rekonstruksi, JEC Eye Hospitals and Clinics ini.