Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Hadiah Presiden untuk Buruh

Kompas.com - 30/04/2012, 16:53 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Berbeda dengan sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempunyai empat hadiah bagi para buruh di Indonesia. Keempat hadiah ini disampaikan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar seusai menghadiri rapat yang membahas soal persiapan pemerintah menyambut Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei 2012 esok di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/4/2012).

"Pertama, penghasilan tidak kena pajak, dari Rp 1,3 juta menjadi Rp 2 juta," kata Muhaimin kepada para wartawan di halaman Istana Negara, Jakarta, Senin.

Hadiah kedua, rumah sakit buruh. Cak Imin, begitu Muhaimin biasa disapa, mengatakan, rumah sakit buruh ini dibangun di tiga titik, yakni Tangerang, Bekasi, dan mungkin Sidoarjo. Selain itu, hadiah ketiga, pemerintah juga akan menyediakan transportasi murah untuk buruh di kawasan industri.

"Dalam waktu dekat, kami segera beli 200 bus sebagai permulaan untuk (buruh) di Tangerang, Bekasi, Jawa Timur, dan Batam," kata Cak Imin.

Sementara itu, hadiah keempat adalah rumah susun sewa (rusunawa) untuk buruh.

Saat ini, Kementerian Perumahan Rakyat tengah membuat skema bantuan tersebut. Para buruh mendapat bantuan uang muka rusunawa dari pemerintah. Sayangnya, Cak Imin tak bisa merinci soal keempat hadiah tersebut, termasuk sumber anggarannya.

Soal realisasinya, Cak Imin juga tak dapat memastikannya. Pada kesempatan itu, Cak Imin, yang juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa, mengimbau para buruh tak meninggalkan pekerjaannya pada Hari Buruh esok.

"Para buruh supaya bekerja di perusahaan masing-masing, membuat kegiatan di perusahaan sehingga tidak mengganggu lalu lintas. Kalaupun toh demo, (lakukan) sesuai dengan aturan, dijalankan dengan tertib, tidak ditumpangi kegiatan lain," katanya.

Cak Imin mengatakan, Hari Buruh merupakan momentum untuk meningkatkan kesejahteraan buruh. Namun, lagi-lagi, Cak Imin tak mengelaborasi janjinya tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com