Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boven Digoel Berjuang Keluar dari Daftar Sarang Penyakit

Kompas.com - 30/06/2012, 07:44 WIB

Data Dinas Kesehatan Boven Digoel menunjukkan, pada tahun 2010 annual malaria insiden tercatat yakni 56:1.000 penduduk. Pada 2011, AMI menurun menjadi 31 : 1.000 penduduk dengan angka kematian empat orang.

”Penurunan angka kesakitan malaria ini berarti ada harapan. Upaya-upaya penanganan malaria telah menunjukkan hasil,” tutur Syahib, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Boven Digoel.

Sebagai daerah endemis, pemberantasan malaria di Boven Digoel bukanlah perkara mudah. Lingkungan alam dengan banyak rawa memberi ruang bagi nyamuk Anopheles bersarang dan terus berbiak.

Sejumlah upaya dilakukan guna menekan penderita malaria. Ribuan kelambu berinsektisida antimalaria dibagikan gratis kepada masyarakat.

Sebagian puskesmas induk dibekali kemampuan melakukan pemeriksaan laboratorium sehingga pemeriksaan penderita malaria tidak berdasarkan gejala klinis lagi.

Penderita yang hasil pemeriksaannya positif Malaria Tropika maupun Tersiana diberikan obat baru Artesdiaquin Combinatio Therapy (ACT). Puskesmas-puskesmas yang belum dilengkapi laboratorium dibekali alat pemeriksaan cepat, Rapid Diagnostic Test.

Di bidang kesehatan, harus diakui Boven Digoel masih memiliki banyak pekerjaan rumah serius. Saat malaria mulai berhasil ditekan, penyakit lain justru meningkat. Diare, misalnya, jumlah penderita meningkat.

Pada 2011 tercatat 2.218 kasus, meningkat dibandingkan tahun 2010 yakni 2.094 kasus. Dinas Kesehatan Boven Digoel memanfaatkan media radio untuk menyampaikan imbauan agar masyarakat hidup bersih dan sehat, mencuci tangan sebelum makan, dan memasak air sebelum diminum.

Persoalan serius lain menebar ancaman, HIV/AIDS. Penemuan kasus baru pengidap HIV/AIDS semakin banyak. Pada tahun 2009 ada dua kasus. Pada April 2012, bertambah menjadi 23 kasus. Enam di antaranya meninggal.

Penularan HIV/AIDS dikhawatirkan meluas mengingat masih rendahnya pengetahuan, serta sikap dan perilaku masyarakat terhadap upaya penanggulangannya. Lebih lagi, RSUD Boven Digoel yang masih bertipe D, tidak memiliki obat anti retroviral (ARV) bagi pengidap HIV/AIDS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com