Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/08/2012, 14:42 WIB

KOMPAS.com - Rajin-rajinlah merawat gigi Anda. Sebuah riset mengungkap, menyikat gigi bisa membantu ingatan lebih tajam untuk tahun-tahun mendatang. Mereka yang menggosok gigi kurang dari satu kali sehari berpotensi 65 persen menderita demensia dibandingkan mereka yang menyikat gigi tiga kali sehari.

Demensia merupakan gangguan fungsi kognitif menyeluruh otak yang ditandai antara lain dengan gangguan fungsi memori. Biasanya diawali dengan memori jangka pendek lalu diikuti ingatan jangka menengah dan panjang. Demensia bersifat progresif dan biasanya sulit disembuhkan.

Gaya hidup tidak sehat diduga kuat memicu terjadinya demensia, salah satunya adalah kebiasaan malas menggosok gigi. Studi yang dilakukan para peneliti dari University of California menunjukkan hal tersebut. Studi itu diikuti 5.500 responden yang berusia lanjut dan diteliti selama lebih dari 18 tahun.

Annlia Paganini Hill, pemimpin riset tersebut mengatakan, kebiasaan membersihkan gigi dan mulut tidak hanya berasal dari pikiran. Kebiasaan membersihkan mulut juga mempengaruhi apakah seseorang berpotensi demensia atau tidak.

Penelitian yang menghubungkan kesehatan mulut dengan kondisi tubuh bukan yang pertama. Sebelumnya, telah muncul penelitian mengenai kesehatan gigi yang erat kaitannya dengan penderita penyempitan pembuluh darah yang bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Penelitian lainnya menemukan para penderita Alzheimer, salah satu bentuk paling umum karena demensia, memiliki penyakit gusi akibat bakteri dalam mulut mereka lebih banyak daripada mereka yang tidak menderita Alzheimer. Bakteri penyebab penyakit gusi diperkirakan menyebabkan peradangan dan kerusakan ketika mencapai otak.

Dalam penelitian terbaru ini para ilmuwan melibatkan komunitas pensiunan di California. Para peneliti mengamati aktivitas para lansia yang berusia 52 - 105 tahun dengan rata-rata usia 81 tahun, mulai tahun 1992 - 2010.

Sebanyak 1.145 responden mengalami tanda-tanda demensia setelah pengamatan 18 tahun. 78 wanita mengaku jarang menyikat gigi sekali sehari di tahun 1992. Sebanyak 21 responden di antaranya mengalami demensia di tahun 2010 atau sekitar 1 dari 3,7 wanita. Mereka yang telah menyikat gigi minimal satu kali sehari memiliki tingkat kemungkinan lebih rendah. Sekitar 1 di antara 4,5 perempuan atau sekitar 65 persen kemungkinannya terkena demensia.

Jessica Smith dari Komunitas Alzheimer mengatakan ada sejumlah studi yang mengkaji peradangan disebabkan banyak faktor termasuk kesehatan gigi buruk dan demensia. Tapi, hasil penelitian ini belum sepenuhnya dipahami.

Amber Watts, yang mempelajari demensia di University of Kansas dan bukan bagian dari tim peneliti menambahkan, cedera pada kepala dan kekurangan gizi merupakan salah satu penyebab paling sering hilangnya gigi pada orang dewasa. Salah satu dari hal ini bisa meningkatkan resiko demensia.

"Saya masih belum bisa menarik kesimpulan menyikat gigi pasti mencegah Anda dari penyakit Alzheimer," ujarnya,

Walau demikian, Watts menilai hasil studi ini bisa jadi langkah penting untuk memahami bagaimana kebiasaan menjaga kesehatan mulut bisa terhubung dengan demensia.

Paganini-Hill menarik kesimpulan, bila hubungan kedua hal ini akurat, maka ada hal-hal tertentu yang bisa dilakukan untuk mencegah demensia sejak dini. Seperti membiasakan menjaga kesehatan mulut dan mencegah terlepasnya gigi. Bila gigi sudah lepas, sebaiknya mengenakan gigi palsu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau