Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Incar Turis Berusia Lanjut

Kompas.com - 04/10/2012, 18:05 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Orang-orang berusia lanjut terutama yang sudah pensiun, menjadi pasar sasaran pariwisata Indonesia. Terutama, pensiunan yang berasal dari Jepang dan Korea Selatan, serta negara-negara maju.

“Mereka memiliki banyak waktu dan ingin mengunjungi banyak tempat," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu pada Rakor Sinkronisasi Program Pemasaran Pariwisata 2013 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (3/10/2012).

Hal senada juga diungkapkan Country Manager VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) Korea Selatan, Kim Soo-il. Ia menuturkan saat ini memang wisatawan asal Korea Selatan yang datang ke Indonesia adalah pasangan berbulan madu.

“Kita perlu targetkan untuk senior citizen (warga usia lanjut) karena populasi generasi muda turun. Berarti honeymoon juga akan berkurang. Ini yang harus dipikirkan,” katanya masih di kesempatan yang sama.

Kim mengakui penurunan populasi generasi muda tidak hanya terjadi di Korea Selatan, namun juga di Jepang. Oleh karena itu, lanjutnya, Indonesia perlu memikirkan langkah-langkah untuk menjaring dan memfasilitasi turis pensiunan tersebut.

Menurutnya, salah satu faktor yang harus dipertimbangkan adalah pengurusan visa. Hal tersebut memang diperlukan koordinasi dengan pihak imigrasi Indonesia.

Country Manager VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) Jepang, Tadahiko Narita mengungkapkan aplikasi visa di Indonesia sangat sulit. “Visa tinggal paling lama di Indonesia hanya 30 hari. Juga masalah fasilitas untuk turis pensiunan,” kata Narita.

Ia menuturkan turis pensiunan bisa tinggal di Indonesia lebih dari sebulan bahkan menetap hingga tutup usia. Oleh karena itu, turis pensiunan perlu visa untuk waktu lebih lama.

Selain visa, Narita juga menjelaskan masalah harga. Bagi orang Jepang, harga di Bali begitu mahal, apalagi jika dibandingkan dengan Malaysia. Ia mengungkapkan sebagai perbandingan, biaya menetap di Malaysia untuk turis pensiunan bisa dua puluh lima persen lebih murah dibandingkan Bali.

“Kalau turis usia lanjut yang memang kelas atas di Jepang, mereka tidak pilih Bali. Mereka akan ke Hawaii. Jadi ini perlu promosi yang terus-menerus,” katanya.

Turis pensiunan asal Jepang maupun negara-negara lain juga memerlukan fasilitas kesehatan yang mumpuni serta mereka kenal dengan baik. Kendala bahasa juga salah satu masalah yang dihadapi jika ingin menjaring turis pensiunan dari negara-negara di Asia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com