Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Amankan Peringatan Bom Bali

Kompas.com - 10/10/2012, 19:34 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri telah menyiapkan pengamanan peringatan sepuluh tahun bom Bali yang akan berlangsung di Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada Jumat, 12 Oktober 2012. Acara ini turut dihadiri Perdana Menteri Australia Julia Gillard, mantan Perdana Menteri John Howard, serta Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa

Untuk mencegah aksi teror, tim satuan intelijen Polri dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan upaya deteksi dini. "Upaya-upaya untuk melakukan deteksi atau kegiatan-kegiatan dari satuan intelijen Polri tetap berjalan, ya. Termasuk di dalamnya aktivitas upaya deteksi dari Densus 88 kita," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (10/10/2012).

Sebelumnya, tersiar kabar, Polda Bali mencium adanya indikasi ancaman teror kepada PM Gillard dan pejabat Negeri Kanguru lainnya. Dua hari menjelang peringatan bom Bali, Polda Bali akan semakin meningkatkan pengamanan di GWK, Ground Zero, maupun tempat-tempat vital lain untuk mengantisipasi ancaman teror tersebut.

-Wakil Kepala Polda (Wakapolda) Bali Brigjen (Pol) Ketut Untung Yoga mengatakan, anggotanya kini sedang mendeteksi lebih dalam ancaman teror tersebut. "Kalau ancamannya iya, indikasi-indikasi ke arah itu sedang kita deteksi. Yang menjadi target jelas VVIP," ujar Untung Yoga seusai gelar pasukan pengamanan peringatan bom Bali di Markas Komando Brigade Mobil Polda Bali, Rabu (10/10/2012).

Menurut Boy, peningkatan aktivitas kegiatan tim Densus memang terus dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya potensi ganguan teror. Kelompok diduga terorisme pun terus dipantau.

"Jadi kegitatan-kegiatan di daerah lain berjalan tetap seperti biasa. Khususnya tim Densus untuk mendeteksi aktivitas kelompok-kelompok yang masih dalam pemantauan tim kita. Apakah kaitan dengan Maluku, Sulawesi, Pulau jawa, bahkan juga yang ada di Sumatera. Jadi sudah ada tim-tim yang dibagi di wilayah pemantauan," terang Boy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com