KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan China menyatakan pihaknya sedang mempersiapkan sistem database untuk mencatat rekam jejak dan distribusi donasi organ manusia. Deng Haihua, jurubicara Kementerian tersebut, Rabu (10/10/2012) menegaskan pemerintah juga telah menyusun rancangan undang-undang (RUU) yang mengatur donasi organ manusia dan RUU tersebut harus lolos fase ujicoba terlebih dulu.
Dengan database nasional tersebut, kata Deng, distribusi organ donor diharapkan akan lebih efisien. Selain itu, sistem juga lebih memudahkan pemerintah memantau praktik donasi dan dapat dengan mudah melacak sumber organ yang didonorkan. Sistem komputer itu juga akan secara otomatis membuat waiting list yang akan mencegah timbulnya malpraktik.
Jaringan untuk donasi organ dan transplantasi akan dibentuk oleh 164 rumah sakit terkemuka di China dan prosesnya akan dipantau oleh sebuah komite khusus yang dibentuk kementerian dan lembaga palang merah China atau Red Cross Society of China (RCSC).
China sejauh ini melarang donasi organ dari donor hidup, kecuali anggota keluarga seperti suami atau saudara sedarah. Statistik dari Kementerian Kesehatan menunjukkan sekitar 1,5 juta orang China membutuhkan organ untuk transplantasi, meski kenyataannya hanya sekitar 10.000 prosedur transplantasi dilakukan setiap tahunnya.
Selama bertahun-tahun, masyarakat internasional kerap mengkritik China dan menuding negara itu melaksanakan praktik donor organ yang tidak transparan. Bahkan kelompok hak asasi manusia menuduh China menggunakan tahanan yang dieksekusi sebagai donor organ. Rezim China secara jelas-jelas membantah tuduhan itu namun tidak memberikan penjelasan dari mana organ-organ tersebut berasal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.