Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Fokus di Jawa

Kompas.com - 14/11/2012, 02:44 WIB

Rukmono Siswishanto, dokter spesialis obstetri ginekologi dari FK UGM/RS dr Sardjito, Yogyakarta, menuturkan, di Jawa, 90 persen kematian ibu bersalin terjadi di rumah sakit. Hal ini karena sistem rujukan tidak baik.

Ia berpendapat, perlu ada reformasi kesehatan. Pembenahan harus komprehensif. Dari aspek pembiayaan, sistem pembayaran, (pembagian fee antara bidan, puskesmas, dan rumah sakit), pengorganisasian (sistem rujukan dan jadwal jaga rumah sakit), regulasi (menyinkronkan seluruh penyedia layanan kesehatan), dan persuasi (mengajak para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, memahami sistem).

Di era otonomi daerah, penyelesaian masalah harus diinisiasi daerah. Perlu komitmen kepala daerah dan dinas kesehatan untuk melakukan terobosan luar biasa. Penurunan AKI, AKB, dan AKBA perlu dijadikan indikator kinerja kepala daerah. Masyarakat perlu diberdayakan untuk menyadari kebutuhannya dan memilih kepala daerah yang bisa mengakomodasi hal itu.

Untuk menurunkan AKI di Surabaya akibat keterlambatan rujukan, menurut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya Sri Setiyani, 31 Oktober, 52 rumah sakit swasta dan pemerintah sepakat memberikan penanganan gawat darurat kepada ibu bersalin dengan jampersal tanpa biaya. ”Setelah kondisi ibu dan bayi stabil, petugas merujuk ke rumah sakit pemerintah,” katanya.

(ATK/INE/ILO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com