Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puteri Indonesia Whulandary Ingin Melawan Korupsi

Kompas.com - 04/03/2013, 10:38 WIB

Sejak usia 6 bulan, Whulan dan kakaknya tinggal bersama sang Nenek, Yulina, di Padang Pariaman, sementara ibunya mengajar di sebuah sekolah dasar di Padang Panjang.

Rumah Nenek Yulina, kata Whulan, sering disebut panti asuhan, karena ketika itu ada lima anak kecil berusia hampir sebaya tinggal di sana. Selain Whulan dan kakaknya, ada pula saudara sepupu dan anak asuh sang nenek. ”Semua yang tinggal di rumah itu perempuan. Seru dan asyik.”

Whulan merasa sangat beruntung dan bersyukur karena ia dibesarkan dua perempuan hebat—nenek dan ibu—yang lembut, tetapi juga teguh. Dua perempuan ini sekaligus mengisi ketiadaan figur ayah bagi Whulan. ”Kami tinggal di kampung. Mereka membesarkan Whulan dengan perjuangan berat, tetapi selalu mendukung Whulan untuk mengejar mimpi.”

Tak mengherankan jika salah satu momen paling menyenangkan pada masa kecil Whulan adalah saat pembagian rapor di sekolah. Kata Whulan, ia selalu meraih juara satu. Ia bahagia karena dengan begitu, ibu atau neneknya bisa dengan bangga maju ke depan menerima rapor Whulan.

Antara panggung dan masakan padang
Tubuh kurus dan jangkung membuat Whulan sempat tak percaya diri. Anehnya, ia selalu nyaman di atas panggung. Sejak duduk di bangku taman kanak-kanak, Whulan sudah diarahkan nenek dan ibunya untuk ikut lomba model. Setidaknya naik ke panggung untuk membawakan tarian Sumatera Barat.

Karier profesional Whulan sebagai model dimulai ketika ia jadi pemenang I Lomba Pemilihan Model Indonesia 2002 yang diprakarsai mendiang Ramli. Ketika itu ia baru berumur 13 tahun dengan tinggi badan 171 cm. ”Sekarang tinggiku 176 cm,” ujar gadis yang berbobot 50 kg ini.

Meski bolak-balik ke Jakarta untuk keperluan modelling, Whulan tetap tinggal di Padang sampai tamat SMA empat tahun lalu. Kini, ia menempuh studi ilmu komunikasi di Universitas Paramadina Jakarta.

Setelah terpilih sebagai Puteri Indonesia 2013, hari-hari Whulan setahun ke depan bakal padat kegiatan. Ia sibuk pula mempersiapkan diri untuk berkompetisi di ajang Miss Universe 2013. Tiap hari Whulan mengikuti kelas pembekalan dari Yayasan Puteri Indonesia dan tim Mustika Ratu. Tak ketinggalan tentu perawatan dari ujung rambut sampai ujung kaki di Taman Sari Royal Heritage Spa.

Whulan masih menyisihkan waktu untuk hobinya berolahraga. ”Aku suka golf, suka menyelam juga. Secapek apa pun, paling enggak yoga. Sekarang sedang suka banget tarian Zumba.”

Gadis yang berbicara dengan logat Padang kental ini juga tetap gemar memasak. Ia memasak masakan Padang bila cukup waktu, atau memasak masakan Italia bila sedang tak banyak waktu. ”Semua perempuan Padang otomatis bisa masak,” ujarnya yakin.

(Nur Hidayati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com